Berjihad Sepanjang Hayat.

Oleh: Adi Purnomo, S.Pd., Sekretaris Dewan Da’wah Kab. Banyuwangi

Dewandakwahjatim.com, Surabaya – Baru saja kita meninggalkan bulan Ramadhan 1446 H, tepatx sdh 8 hari yll. Selama satu bulan, kita menggembleng diri kita sendiri dg berpuasa selama satu bulan penuh dg harapan kita bisa menjadi Insan Muttaqin, manusia yg bertaqwa. Sesuai dg Surat Al Baqoroh, Surat 2, Ayat 183. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 

yaaa ayyuhallaziina aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba ‘alallaziina ming qoblikum la’allakum tattaquun

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)

Pada hakekatnya, puasa tidak hanya sekedar menahan makan dan minum tetapi puasa juga menahan nafsu-nafsu yang bersifat negatif, misalnya: nafsu amarah, iri dengki, kikir, sombong, dst.

Diantara tanda-tanda orang bertaqwa itu ialah mampu menahan amarah, bersabar dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Ingat Surat Al Imran, Surat 3, Ayat 133-135. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ 

wa saari’uuu ilaa maghfirotim mir robbikum wa jannatin ‘ardhuhas-samaawaatu wal-ardhu u’iddat lil-muttaqiin

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 133)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman:

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 

allaziina yungfiquuna fis-sarrooo-i wadh-dhorrooo-i wal-kaazhimiinal-ghoizho wal-‘aafiina ‘anin-naas, wallohu yuhibbul-muhsiniin

“(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 134)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman:

وَا لَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَا حِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَا سْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

wallaziina izaa fa’aluu faahisyatan au zholamuuu angfusahum zakarulloha fastaghfaruu lizunuubihim, wa may yaghfiruz-zunuuba illalloh, wa lam yushirruu ‘alaa maa fa’aluu wa hum ya’lamuun

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 135)

Setelah keluar dari bulan Romadhon ini, setelah kita berjihad melawan hawa nafsu selama satu bulan, perjuangan kita belum selesai.

Seorang sahabat bertanya kepada Rasullullah SAW, “Ayyuhannas afdhollu, ya Rasulullah? ( Siapakah manusia yg paling baik itu wahai Rasulullah?) Rasullullah SAW menjawab, “Mukminuna yujahidu fi Sabilillah bi nafs wa maal”.
(“Seorg mukmin yg berjihad dengan jiwanya dan hartanya”.).

Kita masih wajib berjuang sepanjang hayat.

Ingat Al Qur’an, Surat As-Saff, Surat 61, Ayat 10 -11. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰى تِجَا رَةٍ تُنْجِيْكُمْ مِّنْ عَذَا بٍ اَلِيْمٍ

yaaa ayyuhallaziina aamanuu hal adullukum ‘alaa tijaaroting tungjiikum min ‘azaabin aliim

“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?” (QS. As-Saff 61: Ayat 10)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَ مْوَا لِكُمْ وَاَ نْفُسِكُمْ ۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

tu’minuuna billaahi wa rosuulihii wa tujaahiduuna fii sabiilillaahi bi-amwaalikum wa angfusikum, zaalikum khoirul lakum ing kungtum ta’lamuun

“(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,”
(QS. As-Saff 61: Ayat 11)

Dalam keadaan perang, kita mesti bersiap untuk berjihad dengan jiwa dan raga kita dan dlm keadaan damai kita berjihad dengan harta kita.

Jika kita punya harta yang cukup nisob dan haulnya, kita wajib mengeluarkan zakat. Jika kita blm mampu membayar zakat, maka kita disunnahkan untuk bersedekah.

Zakat hukumnys wajib bagi yang mampu, bersedekah bisa dilakukan oleh siapa saja. Untuk bersedekah tidak harus menunggu jadi kaya. Kita bisa bersedekah dengan senyuman, bersedekah dengan tenaga, pikiran, dst bahkan kita bisa bersedekah sesuai kemampuan kita.

Allah SWT tidak melihat berapa besar yang kita sedekahkan ( kita infaqkan) tapi Allah melihat keikhlasan kita.

Seseorg yg berinfaq 1 Milyard, itu kecil jika dia seorg trilyunan, hartanya bertrilyun-trilyun. Seseorg yang berpenghasilan 50 ribu atau 100 ribu sehari, berinfaq 5 ribu atau 10 ribu, itu nilainya besar dihadapan Allah SWT .

Kesimpulannya, kita wajib berjihad sepanjang hayat selama nyawa masih di kandung badan.

Semoga Allah SWT meridhoi semua amal sholeh kita.

Taqobbalallahuminna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum, Taqobbal Yaa Kariim.

Aamiin Yaa Robbal Aa’lamin

آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ

Genteng, Banyuwangi, Jatim.

Selasa, 8 Romadhon 1446 / 9 April 2025.

Admin: Kominfo DDII Jatim

Editor: Sudono Syueb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *