Sejarah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) didirikan pada tahun 1967 oleh Mohammad Natsir, seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, mantan pemimpin Partai Masyumi dan pemimpin kebangkitan Islam di Indonesia dan interaksi dengan Timur Tengah.

Setelah partai Masyumi dibubarkan, Natsir dan mantan anggota partai lainnya bertemu untuk membuat DDII. DDII berfokus pada menarik kelas menengah ke bawah dan kaum miskin kota yang mempromosikan hukum syariah dan ketaatan ritual Islam sebagai solusi untuk penyakit masyarakat, dan menurut salah satu kritikus yang menyerang “korupsi pemerintah, mistisisme Jawa, liberalisme Muslim dan dominasi ekonomi orang Cina” sebagai gejala konspirasi yang lebih besar untuk mengkristenkan Indonesia.

Pada 26 Februari 1967, atas undangan pengurus masjid Al-Munawarah, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, para alim ulama dan zu’ama berkumpul untuk bermusyawarah, membahas, meneliti, dan menilai beberapa masalah, terutama yang rapat hubungannya dengan usaha pembangunan umat, juga tentang usaha mempertahankan aqidah di dalam kesimpangsiuran kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat.