Dewandakwahjatim.com, Mojokerto – Dalam rangka meluruskan orientasi perjuangan Dewan Da’wah dalam Rakor Dewan Da’wah Jawa Timur menghadirkan Prof Dr. Thohir Luth, MA untuk menyampaikan landasan pemikiran perjuangan dakwah.
Mula-mula ingin saya sampaikan bagaimana usia perjuangan itu lebih panjang daripada usia umur kita.
Karena kalau kita bicara usia tanpa disandarkan perjuangan, itu sama halnya kita ini jenazah yang berjalan di dunia, jelas Thohir Luth. “Ingat umur manusia, istri dan anak yang lebih dicintai. Itu sesungguhnya fitnah. Dan akan berbeda jika kita sandarkan hidup dan usia perjuangan jadi pegangan,” tandasnya.
Dan hingga hari ini faktanya umur usia tokoh-tokoh Islam terbatas, tapi usia perjuangannya hingga kini masih kita kenang bahkan kita ikuti jejak perjuangannya, tambahnya.
Karena kata perjuangan bagi seorang muslim adalah jihad dan mujahiddin, jelasnya.
Karena mujahidin itu bergerak dan selalu meninggikan serta meneguhkan kebenaran, jelasnya.
Lantas, kata Thohir Luth yang pernah menulis desertasi Pemikiran Dan Perjuangan Dakwah M. Natsir. Dia menyitir kalimat M Natsir bahwa Antara Barat dan Timur itu sesungguhnya adalah masalah kebenaran dan keadilan. “Tidak ada orang Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat. Adanya adalah masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Jadi Natsir sebagai pemimpin dan penggerak dakwah dalam Dewan Da’wah adalah seorang yang selalu berpandangan kebenaran, tegas dan lembut, jelasnya.
Masih menurut Thohir, bagaimana adab Natsir dalam menghargai pemikiran orang, tak pandang muda atau tua, pandai dan tidak. Tetapi yang sangat diperhatikan adalah pemikiran yang disampaikan kebenaran dan terus diperjuangkan.
Dan sebagai pejuang yang ikut menggerakkan kebenaran dan perjuangan harus menjadikan pribadinya sebagai orang yang tegas dan santun, dan istiqomah dalam berdakwah, jelas Thohir Luth.
Dan konsep dakwah yang dijalankan oleh M. Natsir, kata Thohir dulu berjuang dengan politik, sekarang berdakwah dengan politik. (Humas)