PERINTIS KAMPUNG INGGRIS DAPAT PENGHARGAAN PRESTISIUS DARI DDII JATIM

Dewandakwahjatim.com, -PARE, KEDIRI : Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi Jatim menganugerahkan “The LifeTime Achievement Award” kepada Mr Kalend Osen sebagai tokoh yang berjasa luar biasa merintis sistem pembelajaran Bahasa Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur sejak 44 tahun lalu.

Penyerahan penghargaan itu diserahkan oleh Ketua DDII Jatim KH Dr Fathur Rohman di sela acara Haflah Eid 1445 H di masjid Al Itqan Jl Yos Sudarso Pare, Ahad (5/5/2024). Sekitar 800 orang hadir dari seluruh Jatim dengan tema kajian “Konsolidasi Umat dan Dakwah Demi Memperkokoh NKRI.”

Mr Kalend yang kini berusia 79 tahun itu mengaku masih ikut terjun langsung mengajar di lembaga yang didirikannya BEC (Basic English Course). “Alhamdulillah saya masih kuat mengajar sampai hari ini. Bahkan tetap ikut mengantar ank-anak ke tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi bule, sep Candi Borobudur,” katanya dengan suara yang masih cukup lantang.

Penghargaan itu tentu sangat fenomenal karena dari santri Ustad Ahmad Yazid itulah Pare kini dikenal di seluruh dunia sebagai destinasi belajar Bahasa Inggris dengan metode praktis di tengah alam pedesaan. Sekarang tak kurang dari 150 lembaga kursus dan ratusan unit bisnis ikutannya, sep kos, laundry, persewaan sepeda, kuliner dan sebagainya. Bahkan belakangan juga menjamur lembaga kursus Bahasa Arab, Mandarin, dan Jepang.

Namun, di tengah maraknya bisnis kursusan bahasa itu Mr Kalend merasa prihatin dengan lunturnya nilai-nilai moralitas dan agama akibat masyarakat lebih mengedepankan uang daripada moral. “Cafe-cafe besar tumbuh marak dengan pergaulan anak-anak secara bebas. Tidak mungkin saya bisa mengatasi sendiri,” ungkap penasehat Forum Kampung Inggris ini.

Pria aseli Kalimantan Timur itu secara lugas menggambarkannya dengan mengubah ungkapan Arab, “al haqqu bila nidhamin yaghlibul bathilu bin nidham” menjadi “al haqqu bila imanin yaghlibul bathilu bil fulus.” Artinya kebenaran tanpa iman akan kalah deengan kebenaran disertai fulus. “Hati-hati seorang dai pun bisa tergoda dengam fulus,”pesannya penuh makna.

Sementara Kiai Fathur Rohman mengaku sangat bangga dan kagum dengan prestasi dan kegigihan Mr Kalend yang legendaris dan ikonik.”Sudah seharusnya masyarakat mengapresiasi gagasan dan prestasinya yang berhasil mendidik para pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia bisa menguasai Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Terlebih lagi beliau juga mengajarkan nilai-nilai moral dan agama di lembaganya,” jelas pemangku PP al Kisi Mojokerto ini.

Sangat disayangkan, lanjut dia, dengan tuntutan zaman dan godaan materi lembaga yang muncul belakangan tidak mengkaitkan pembelajaran bahasa dan agama. Masyarakat sekitar juga cederung permisif seperti yang dikemukakan Mr Kalend.

DI bagian lain Fathur juga berharap seluruh masyarakat terutama jamaah DDII agar kembali menyatukan pikiran, sikap, dan tindakan pada agenda-agenda umat di depan. “Pilpres sudah usai. Siapapun presidennya dakwah harus jalan terus. Tidak ada kata berhenti. Karena dakwah adalah perintah Allah sepanjang masa,” ajaknya sambil kutip QS An Nahl : 125.

Acara silaturahmi tahunan di penghujung Syawal tahun ini juga diisi taushiyah oleh Dr Ahmad Annuri dari Bidang Pengembangan Studi Al-Qur’an DDII Pusat. Dalam paparannya Annuri mengajak seluruh elemen masyarakat sungguh-sungguh menjadikan Islam sebagai pedoman hidup secara utuhdan menyeluruh. “Tantangan dakwah semakin berat dengan permasalahan umat yang kian kompleks. Harus ada kebersamaan dan keberlanjutan mengemban misi risalah dakwah ini,” ujar dai senior aseli Tulungagung ini.

Admin: KOMINFO DDII JATIM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *