PENTINGNYA PENGAJARAN TENTANG IBLIS DALAM PENDIDIKAN

Artikel ke-1.791
Oleh: Dr. Adian Husaini
(www.adianhusaini.id)
Ketua Umum DDII Pusat

Dewandakwahjatim.com, Depok – Sesekali, silakan dibaca dan direnungkan makna QS al-A’raf ayat 11-27. Ayat-ayat al-Quran ini berkisah tentang sejarah Iblis yang berhasil melengserkan Adam dan Hawa dari Sorga. Dengan kepintaran dan kelicikannya, Iblis membujuk keduanya untuk melanggar larangan Allah SWT.

Dan yang lebih penting lagi, setelah diusir dan dilaknat, Iblis berjanji untuk menyesatkan semua manusia. Hasilnya, sebagian besar manusia akan membangkang kepada Allah. Kita simak terjemah beberapa ayat dalam QS al-A’raf: 11-27 berikut ini:

(12). (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

(13). (Allah) berfirman, “Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”

(16). (Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.

(17). kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”

(20). Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).”

(21). Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu,”

(22). dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”

(23). Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

(27). Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.


Berikut ini beberapa poin penting yang patut kita pahami dan patut diajarkan dalam kurikulum pendidikan kita:
(1) Jangan sampai kita memiliki sifat sombong, yang berujung kepada pembangkangan kepada Allah. Lihatlah manusia sekarang! Apakah ada yang memiliki sifat-sifat seperti Iblis itu! Yakni, merasa lebih hebat dari Tuhan, sehingga enggan hidupnya diatur oleh Tuhan. Selama manusia masih memiliki sifat sombong, maka sorga belum bisa menerimanya.
(2) Janji Iblis untuk menyesatkan seluruh manusia – dengan segala cara tanpa kenal lelah. Akibatnya, banyak manusia yang membangkang kepada Allah, tidak mau mensyukuti nikmat-Nya.
(3) Hebatnya cara Iblis dalam menyesatkan Adam dan Hawa, dengan kata-kata yang memukau. Iblis berpenampilan sebagai sahabat sejati dan tulus. Untuk itu, Iblis tak segan-segan menggunakan sumpah untuk mendapat kepercayaan Adam dan Hawa. Iblis membuat tafsir yang sesat tentang larangan Allah mendekati pohon. Aksi Iblis ini sangat patut kita perhatikan. Sebab, menggunakan metode penafsiran yang salah.

Karena itu, jangan sampai para santri, pelajar, dan mahasiswa terjebak oleh kata-kata indah Iblis dan para setan, sehingga berani melanggar aturan Allah.
(4) Adam dan Hawa segera bertobat begitu menyadari telah melakukan kesalahan. Mereka mengaku telah berlaku zalim dan memohon ampun dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Ini berbeda dengan Iblis! Sudah melakukan kesalahan, tetapi tidak mau bertobat. Bahkan, membangkang dan menantang Allah. Jangan sampai para santri, pelajar, atau mahasiswa kita mengikuti sifat-sifat Iblis ini: bukannya bertobat dan mengaku salah, tetapi justru berbangga dengan dosa-dosa yang dilakukan!
(5) Karena Iblis dan para setan merupakan musuh yang nyata, maka pandanglah ia sebagai musuh. Janganlah sampai terjebak oleh tipu daya setan. “Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa’ir (yang menyala-nyala).” (QS. Fathir: 6).


Jadi, begitu pentingnya kisah Iblis ini dimasukkan dalam muatan kurikulum resmi pendidikan nasional kita. Kita bukan hanya wajib tahu yang benar. Tapi, juga wajib tahu tentang kekufuran, kemunkaran, dan kejahatan, agar terhindar dari semua itu.

Semoga kita semua, khususnya keluarga kita, selamat dari tipu daya Iblis dan para setan, baik dari jenis jin atau pun setan jenis manusia. Jangan punya sifat sombong sehingga merasa lebih hebat dari lainnya. Mungkin karena kecantikan, kekayaan, kekuasaan, keturunan, atau kepopuleran!

Sekali lagi, semoga kita selamat dari godaan setan; musuh abadi dan musuh yang nyata! Semoga! Amin! (Depok, 1 Februari 2024).

Admin: Kominfo DDII Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *