DUNIA BERUBAH CEPAT!SAYA AJAK ANAK-ANAK DAN PARA SANTRIBERCITA-CITA MENJADI ORANG BESAR,MENJADI GURU PERADABAN

Artikelke-1509
Oleh: Dr. Adian Husaini
(Penulis buku: Perguruan Tinggi Ideal di Era Disrupsi).

Dewandakwahjatim.com, Depok – “Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sekelompok guru yang ikhlas berbuat untuk bangsanya!” (Mohammad Natsir, mengutip Dr. Niuwenhuis).


Mulai Januari 2021, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia – melalui Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir – membuka program kuliah tingkat Strata-1 dengan konsentrasi keahlian di bidang jurnalistik dan pemikiran Islam. Ini bukan kampus biasa, dan ditujukan untuk pelajar dan orang tua yang berpikir tidak biasa-biasa saja.
Tujuannya adalah melahirkan pejuang, sebagaimana Luqman al-Hakim mendidik anaknya. (QS Luqman: 17). Kuliah ini ditujukan untuk melahirkan sarjana muslim yang memiliki ketrampilan sebagai guru dan wartawan profesional pejuang dan memahami pemikiran Islam dengan baik. Ketrampilan komunikasi lisan dan tulisan sangat diperlukan seorang untuk sukses di era serba internet; sukses dunia akhirat.
Para guru masyarakat, guru bangsa dan guru peradaban adalah manusia-manusia besar. Mereka orang besar, karena hidupnya sangat berguna bagi sesama. Begitu pesan penting tokoh pendidikan KH Imam Zarkasyi. (https://palontaraq.id/2023/04/11/didiklah-pelajar-dengan-pemikiran-besar-agar-jadi-orang-besar/).
Saya yakin bahwa program ini sangat baik dan unggul. Maka, tahun 2021, saya menyarankan anak kelima saya, Fatih Madini, (https://www.facebook.com/fatih.madini, https://attaqwa.id/…/gagasan-reformasi-pemikiran…/) untuk melanjutkan kuliah S1 ke STID Mohammad Natsir. (https://www.panjimas.com/inspirasi/2018/10/26/fatih-madini-santri-millenial-usia-16-tahun-penulis-buku-pemikiran-islam/). (https://jernih.co/potpourri/beradab-dan-berkarya-di-usia-belia/). (https://dewandakwahjatim.com/2022/03/04/diskusi-buku-solusi-kekacauan-ilmu-di-kota-padang-ini-makanan-mahasiswa-s3/).
Alhamdulillah, mulai tahun 2023, anak keenam saya (Alima Pia Rasyida, 18 tahun) juga berencana kuliah di STID Mohammad Natsir. Sebagai santri Pesantren At-Taqwa Depok, TAHUN 2022, Alima telah mempresentasikan makalahnya berjudul: “Kiprah Pesantren dalam Perubahan Sosio-Politik di Masa Kerajaan Islam” di kampus International Islamic University Malaysia (IIUM).
Berikut ini beberapa contoh artikel karya Alima: (https://suaraislam.id/bahasa-arab-melayu-bahasa-islam-dan-bahasa-pemersatu-nusantara/2/). (https://m.facebook.com/pristac2017/photos/a.240673943111293/1041122696399743/?type=3&_rdr).

Tak hanya itu. Karena saya yakin ini kampus yang baik, maka para santri At-Taqwa Depok, juga para orang tuanya, saya ajak untuk memperkuat barisan STID Mohammad Natsir – kampus Dewan Da’wah yang sudah puluhan tahun melahirkan ribuan dai, yang tersebar ke seluruh Indonesia.
Kampus perjuangan ini harus kita perjuangkan bersama agar ke depan menjadi kampus yang semakin unggul dan menjadi rujukan pendidikan tinggi di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. InsyaAllah. Ini merupakan satu bentuk jihad fi-sabilillah bil-ilmi.

Tahun 2022 lalu, empat anak saya sebelumnya, telah menyelesaikan kuliah mereka di Universitas IPB, Universitas Alazhar Cairo, Uhamka-UI Depok, dan UNS Solo. (https://www.facebook.com/pristac2017/videos/anies-baswedan-memberi-sambutan-atas-kelulusan-studi-bana-fatahillah-serta-kemba/195738412541539/).

Kini, zaman sudah berganti. Kita memasuki era disrupsi. Informasi melimpah ruah di internet. Di zaman seperti ini, yang perlu diutamakan adalah pendidikan kepribadian – yakni proses pembersihan jiwa (tazkiyyatun nafs) dan penanaman nilai-nilai adab atau akhlak mulia. Untuk sukses pendidikan, harus ada ketulusan doa, keteladanan, pembiasaan, dan pendisiplinan aturan yang dilakukan oleh para dosennya.
Sebagai kampus yang dirintis berdirinya oleh Bpk. Mohammad Natsir sejak awal tahun 1970-an, penanaman nilai-nilai dakwah dan pembentukan kepribadian seorang muslim di STID Mohammad Natsir selama ini sudah teruji. Semula kampus ini bernama AKBAR (Akademi Bahasa Arab), lalu LPDI (Pembaga Pendidikan Dakwah Islam). Dan tahun 1999, secara formal menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir.
STID Mohammad Natsir senantiasa mentradisikan tertanamnya nilai-nilai perjuangan dan hidup mulia sebagai dicontohkan oleh para pendiri Dewan Da’wah, seperti Mohammad Natsir, Sjafruddin Prawiranegara, HM Rasjidi, Prawoto Mangkusasmito, dan sebagainya. Nilai-nilai perjuangan itu terus dijaga oleh generasi berikutnya.


Teladan pendidik dalam al-Quran, Luqman al-Hakim, berpesan kepada anaknya (QS Luqman: 17), agar anaknya menjadi pejuang penegak amar ma’ruf nahi munkar. Betapa mulianya para sarjana yang bersedia menjadi guru bangsa; sementara ribuan sarjana lain punya orientasi dan mimpi kehidupan yang berbeda. (“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim!” (QS Fushshilat: 33).
Para dai itu ikhlas menjadi guru. Menjadi guru peradaban juga kaderisasi pemimpin terbaik. Dan itu sudah dibuktikan oleh STID Mohammad Natsir. (https://stidnatsir.ac.id/2021/09/28/h-satono-s-sos-i-mh-dai-itu-kini-menjadi-bupati/).

Lebih jauh silakan diunduh E-Book STID Mohammad Natsir sebagai kampus terbaik:
(https://mediadakwah.id/dr-adian-husaini-luncurkan-ebook-gratis-stid-mohammad-natsir-model-perguruan-tinggi-ideal/).

Dunia pendidikan tinggi berubah dengan cepat. Alhamdulillah, tidak ada sarjana dakwah lulusan STID Mohammad Natdir yang nganggur. Belum terdengar berita ada guru ngaji mati kelaparan! Sementara itu, kabarnya banyak lulusan perguruan tinggi yang harus bekerja di luar bidangnya. (https://www.viva.co.id/berita/nasional/1417087-nadiem-80-persen-mahasiswa-yang-lulus-bekerja-di-luar-jurusannya).

Yang terpenting, dalam mendidik anak, kita ingat lagi sabda Rasulullah saw: “Setiap anak lahir dalam fitrah. Kedua orang tuanya yang mendidik mereka menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majuzi.” Nah, kita mau mendidik anak-anak kita menjadi apa?
Mendidik adalah pilihan. Dan setiap pilihan ada tanggung jawab di hadapan Allah! Tak ada salahnya dalam menentukan pilihan kuliah, kita bertanya kepada ahlul ilmi dan memohon petunjuk yang sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Semoga Allah membimbing kita dan keluarga kita, agar selamat dunia-akhirat! Aamiin. (Depok, 22 April 2023).

Admin: Sidono Syueb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *