Oleh: Dr. Adian Husaini
(www.adianhusaini.id)
Ketua Umum Dewan Dakwah lslamiyah lndonesia
Dewandakwahjatim.com, Depok – Hari Jumat (21/4/2023) siang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI tahun 2024-2029 dari PDIP. Pengumuman itu dibacakan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Istana Batutulis, Bogor.
Pengumuman itu semakin menguatkan semua hasil survei, bahwa tiga nama – Anies R. Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo – merupakan capres 2024-2029 paling potensial terpilih. Ketiga capres itu adalah muslim dan juga sangat akrab dengan budaya dan simbol-simbol Islam. Apalagi, Anies Baswedan, yang sejak muda merupakan aktivis organisasi Islam dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga aktivis dakwah Islam.
Meskipun menggaungkan penolakan terhadap politik identitas, saat mengumumkan nama Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDIP mengucapkan: “Bismillaahirrahmanirrahim.” Juga, nama Ganjar terpilih setelah melakukan diskusi dengan banyak tokoh serta memohon petunjuk Allah SWT. Ini menunjukkan, bahwa bagaimana pun, faktor dan simbol-simbol agama tidak bisa dihilangkan dalam aktivitas politik di Indonesia.
Prabowo Subianto sudah sangat lama dikenal dekat dengan para tokoh Islam, sehingga sempat menjadi harapan banyak ulama dan organisasi Islam dalam beberapa kali pilpres. Setelah bergabung dengan Presiden Jokowi, Prabowo menuai banyak kritik dan kecaman. Namun, ia sepertinya tak terlalu mempedulikan. Ia jalan terus dengan pilihan politiknya dan menjalankan strategi untuk kembali mencalonkan diri sebagai capres tahun 2024-2029.
Dalam berbagai kesempatan, Anies mengusung gagasan pentingnya Indonesia mewujudkan tujuan kemerdekaan, yaitu terwujudnya “Keadilan sosial bagai seluruh rakyat Indonesia.” Dari ketiga capres itu, Anies terbilang cukup istimewa, karena ia bukan “orang partai”. Tapi, tiga partai – Nasdem, PKS, dan Demokrat – memberikan tiket sebagai capres.
Kemampuan Anies dalam kepemimpinan dan komunikasi sudah diakui di tingkat global. Ia juga memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam berbagai bidang. Apalagi, kakeknya, AR Baswedan pun sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Jadi, dalam diri Anies mengalir darah pahlawan bangsa.
Prabowo Subianto jelas diusung oleh Partainya sendiri, Gerindra. Begitu juga Ganjar Pranowo. Tiga partai pengusung Anies mendeklarasikan diri sebagai “Koalisi Perubahan”. Tujuannya jelas: perubahan! Tentu, harapannya, rakyat akan banyak yang tertarik dengan “perubahan”. Posisi Ganjar sudah jelas. Ia diharapkan menjadi pelanjut Presiden Jokowi.
Gagasan Prabowo bisa dibaca dalam buku karyanya, “Paradoks Indonesia dan Solusinya” (Jakarta: PT Media Pandu Bangsa, 2022, cetakan kedua). Pada bagian “Menunaikan Janji Kemerdekaan”, tertulis ungkapan Prabowo: “Yang ingin saya lakukan adalah mendorong perubahan besar cara kita bernegara. Saya ingin menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia. Saya ingin membangun sistem ekonomi dan sistem politik yang bersih, yang membela rakyat dan yang membangun bangsa ini.”
Tentunya, setelah resmi dicalonkan oleh PDIP, banyak pihak berharap, Ganjar Pranowo akan menyampaikan gagasannya tentang Indonesia masa depan. Negara Indonesia Masa Depan seperti apa yang akan diperjuangkannya. Kita berharap, panggung pilpres 2024-2029 akan didominasi dengan percaturan gagasan-gagasan besar dan aplikatif, bagaimana mewujudkan Indonesia sebagai negara adidaya.
Selama ini, pemerintahan Presiden Jokowi sudah mentargetkan terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045. Indikatornya, pendapatan per kapita orang Indonesia mencapai Rp 27 juta per orang per bulan. Kita berharap, program ini bisa dipaparkan lebih detail dan komprehensif.
Para tokoh dan pimpinan Organisasi Islam perlu bersegera dalam merumuskan konsep “Indonesia Emas” itu dan bagaimana cara mendapainya. Dalam tataran kenegaraan, kewajiban umat Islam adalah menyampaikan taushiyah kepada para pemimpin bangsa. Dan itu sebaiknya dilakukan sebelum terjadinya pilpres tahun 2024 nanti.
Dunia saat ini berkembang begitu cepat. Internet telah memberikan pengaruh besar dalam perubahan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Islam memiliki model pemimpin ideal, yaitu Nabi Muhammad saw. Islam pun memiliki konsep masyarakat ideal sebagaimana telah diwujudkan oleh Nabi Muhammad saw.
Konsep-konsep pembangunan ideal Islam itulah yang perlu disampaikan kepada para capres. Jangan sampai dukung-mendukung capres dilakukan tanpa ada kesepakatan visi dan misi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Siapa pun yang akan terpilih sebagai Presiden RI 2024-2029, dalam perspektif dakwah, umat Islam – sebagai rakyat – wajib terus menyampaikan nasehat dan masukan kepada pemerintah, dengan cara-cara yang baik. Menyampaikan nasehat atau taushiyah itu bukan hanya HAK rakyat, tetapi KEWAJIBAN rakyat.
Kita doakan, semoga Allah SWT memberikan rahmat kepada bangsa Indonesia, dengan diberikan pemimpin yang terbaik. Tetapi, patut dicatat, sehebat apa pun pemimpinnya, perubahan menuju cita-cita kemerdekaan akan bisa terjadi jika rakyatnya baik dan mau berjuang melakukan perbaikan. Perbaikan harus dimulai dari diri kita sendiri! Wallahu A’lam bish-shawab. (Depok, 21 April 2023).