Al-Qur’an dan Perubahan Dunia

Dr. Slamet Muliono Redjosari
Pengurus Dewan Da’wah, Jawa Timur

Dewandakwahjayim.com, Surabaya – Al-Qur’an membuat berita yang selalu menggetarkan siapapun. Nalar manusia tidak pernah memprediksi adanya perubahan revolusioner itu. Bahkan kaum muslimin sendiri awalnya ragu. Mereka sebagian menolak penerapan Nilai-Nilai Al-Qur’an secara utuh dengan berbagai alasan. Namun muslimin yang utuh keimanannya, meyakini bahwa janji Allah pasti terjadi sehingga Islam akan tegak.

Nilai Profetik Al-Qur’an

Al-Qur’an menjanjikan perubahan revolusioner dan memandu kita bila menginginkan perubahan positif. Betapa tidak, ada berita wanita usia lanjut bisa beranak, anak lahir tanpa ayah, anak bisa berbicara, hingga mayat bisa hidup lagi. Nalar manusia tidak pernah membayangkannya.

Al-Qur’an pun berhasil membalik pandangan tentang Arab yang awalnya hina menjadi mulia. Dunia pun kagum dan dikuasai Islam. Hal terjadi karena penerapan ajaran Al-Qur’an secara utuh

Al-Qur’an lebih spesifik menunjukkan bahwa gunung saja bisa goncang, dan bumi bisa terbelah, serta mayat bisa hidup kembali. Hal ini dijelaskan Allah sebagaimana firman-Nya :


وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰ نًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَا لُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَ رْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰى ۗ بَلْ لِّـلّٰهِ الْاَ مْرُ جَمِيْعًا ۗ اَفَلَمْ يَايْـئَسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ لَّوْ يَشَآءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَلَا يَزَا لُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَا رِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَا رِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَا دَ

“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur’an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukan Mekah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.”
(QS. Ar-Ra’d : 31)

Menyandarkan hidup kepada Allah merupakan prasyarat adanya perubahan lebih baik serta terwujudkan Nilai-Nilai kemuliaan.. Sebaliknya ketika berpaling dari Nilai-Nilai Al-Qur’an (profetik) maka Kehinaan yang akan hadir.
Nabi ibrahim sendirian bisa mengubah masyarakatnya yang menyembah berhala. Secara nalar sehat, sepertinya tidak mungkin. Bagaimana seorang diri mengubah tatanan yang sudah kokoh dan mengakar. Namun Nilai-Nilai Tauhid yang diterapkan Nabi ibrahim begitu kuat sehingga mengubah semuanya. Tatanan masyarakat kafir yang dipimpin raja Namrud pun benar-benar rontok.

Apa yang dialami oleh Nabi Muhammad juga demikian. Beliau sendirian memulai dakwah. Ditentang pemuka masyarakat dan dianggap manusia bura huruf, dan bodoh, serta hukuman negatif lainnya. Namun dalam kesendirian ini beliau sangat yakin bahwa dengan Nilai-Nilai Al-Qur’an Akan mengubah masyarakatnya lebih baik. Allah pun membalik keadaan sehingga dunia Arab yang dulunya terhina menjadi mulia.

Kemuliaan Bangsa Arab

Nilai-Nilai Tauhid telah mengubah bangsa Arab sehingga menjadi bangsa terhormat. Padahal bangsa Arab sebelumnya dikenal sebagai bangsa hina dan tidak masuk perhitungan dunia. Namun Al-Qur’an telah membuat mereka percaya diri hingga mau menetapkan isinya. Peperangan yang mereka lakukan benar-benar membelalakkan dunia. Betapa tidak, dengan jumlah pasukan yang kecil, persenjataan yang sederhana mampu meruntuhkan kekuasaan raksasa, Romawi dan Persia.
Semua itu karena pertolongan Allah. Hal ini sebagaimana firman-Nya :

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْـتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu, bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya.”
(QS. Ali ‘Imran : 123)

Pertolongan Allah merupakan faktor penentu bagi Kemenangan kaum muslimin. Di mata Kaum kafir hina, tetapi Allah memuliakan dan mengangkat derajatnya.

Penyandaran dan keyakinan yang kuat pada Allah merupakan kunci Kemenangan kaum muslimin.
Sebaliknya, keraguan terhadap Nilai-Nilai Al-Qur’an sama saja meragukan pertolongan Allah dan hal itulah yang akan menghinakan kaum muslimin sendiri.

Admin: Sudono Syueb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *