Laporan: Tom Mas’udi
Dewandakwahjatim.com, Surabaya -:Menyikapi tingginya angka perceraian di Tanah Air, Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Seminar Edukasi dengan tema ” Menuju Keluarga Sakinah Mawadah wa Rahmah Melalui Pembekalan Pranikah” di Auditorium Ponpes eLKISI Mojokerto, Jawa Timur (26/11/2022). ” Kita tentu prihatin dengan fenomena meningkatnya angka perceraian di negara kita yang mencapai 447.743 kasus pada tahun 2021. Meningkat 53.50 % dibanding tahun 2020″, kata Hj. Arifah, Ketua Bidang Kemuslimatan dan Bina Keluarga Dewan Da’wah Jawa Timur.
“Menurut data statistik tercatat sejumlah 98.088 kasus perceraian ( 21.90%) di Jawa Barat, tertinggi di Indonesia. Disusul Jawa Timur dengan 75.509 kasus. Berikutnya adalah Sumatera Utara (17.270 kasus) dan sejumlah 16.017 perceraian terjadi di DKI Jakarta. Tentu kita mengelus dada dengan fakta seperti itu. Oleh karenanya, kami merasa perlu untuk melakukan sesuatu dengan pembekalan pranikah ini”, tambah Hj. Arifah.
Ada sekitar 120 peserta yang terdiri atas santri kelas XII dan mahasiswa semester pertama Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Dewan Da’wah Jatim . ” Kami menyasar generasi muda agar mereka tahu lebih dini tentang seluk beluk pernikahan ditengah masyarakat dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, dengan internet yang bisa mengakses apapun. Maka transformasi nilai dan penyadaran tentang arti penting pernikahan dan menjaga kehormatan diri mutlak ditekankan”,.
ujar ketua panitia penyelenggara, ustadzah Indah Hanifah Hanif.
Sementara itu, dalam sambutan pembukaan acara, dengan nada santai namun serius, K.H. Fathur Rohman sebagai Ketua Dewan Da’wah Jawa Timur memberikan tips seputar pernikahan. “Penting kita menyiapkan diri untuk pernikahan, namun tidak perlu menunggu hingga sempurna persiapannya. Kalaupun kita belum berlebih dalam hal finansial misalnya, yakinlah bahwa Allah Subhanahu wata’ala akan mencukupkan, dan itu dijanjikanNya dalam Alqur’an Surat An Nuur ayat 32)'”, pesan Kyai Fathur.
Ayat dimaksud berbunyi sebagai berikut: “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak ( menikah) dan hamba sahaya mu yang laki-laki dan hamba sahaya mu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.
“Saya pribadi mencicil sedikit demi sedikit apa yang diperlukan ketika menikah baik itu mahar maupun perlengkapan-perlengkapan lainnya. Ada hal tak terlupakan waktu pernikahan. Saya siapkan mukena, sajadah serta baju muslimah untuk isteri saya. Saya masukkan di tas yang manis. Kok tidak dibuka-buka oleh isteri saya. Ternyata isteri saya mengira yang di dalam tas itu perlengkapan saya. Dia tidak berani membukanya. Jadi miskomunikasi, mungkin karena grogi dan malu-malu sebagai pengantin baru”, ujar Kyai Fathur disambut gelak tawa para peserta pembekalan.
Dalam pada itu, ada beberapa materi yang disajikan seperti: Nikmatnya Menikah dengan Pasangan Sekufu, Manajemen Ekonomi Keluarga dan Hak Suami-isteri serta Kelanggengan Berumah Tangga, Kesehatan Reproduksi, serta Mengenal Bentuk-bentuk KDRT ( Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dengan para Nara sumber yang mumpuni di bidangnya yakni ustadzah Rohmatin, ustadzah Isyana Dewi, ustadzah Syariah Usman, Ibu Bidan Wistri Cendra Mulyadewi dan ustadzah Iffati Nasyiah.
Para peserta merasa sangat bersyukur bisa mengikuti acara ini sebagaimana yang disampaikan oleh Dewi Ajeng Rahmawati. “Terima kasih banyak, Alhamdulillah, saya berkesempatan mendapatkan banyak ilmu yang belum pernah saya dapat sebelumnya. Pematerinya juga luar biasa, memberi penjelasan dengan gamblang dan menjawab pertanyaan dengan jelas pula”, kata mahasantri ADI asal Bondowoso ini.
Hal senada diungkapkan oleh Fahimah Nabilah. Remaja puteri dari Mojopetung, Dukun,Gresik ini merasa banyak hal yang dia serap sehingga bisa tahu banyak hal tentang mempersiapkan diri menghadapi ibadah panjang dalam kehidupan yang disebut pernikahan.
Akhirnya, Sekretaris Panitia penyelenggara, ustadzah Diah Kartikarini menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya, Pengurus Dewan Da’wah Jatim, Laznas Dewan Da’wah Jatim, ADI Jatim, Ponpes eLKISI, para Nara sumber serta para peserta semua. “Mudah-mudahan bisa diselenggarakan lagi di pesantren ataupun lembaga pendidikan lainnya”, tutur ustadzah Diah Kartikarini yang juga alumni HMI Komisariat Sastra Universitas Jember ini.**(tom mas’udi)
Keterangan foto dari kiri ke kanan: Ustadz Prasetyo Budi, Kyai Fathur, Hj. Arifah dan Ustadzah Indah Hanifah dalam acara pembekalan pranikah di Mojokerto Jatim