Muhasabah, Empat Perkara yang Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat

ONE DAY ONE HADITS
Kamis, 03 Muharram 1443 H/ 12 Agustus 2021 M

Oleh: Ustadz Andri Kurniawan, Ketua DDII Kabupaten/Kota Malang

أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ. (رَواه ابنُ حِبَّانَ والترمذيُّ في جامِعِه)

Sesungguhnya Rasûlullâh ﷺ bersabda: “Tidak akan bergeser kedua telapak kaki seorang hamba di hari kiamat sehingga ditanya dengan empat macam, yaitu: (1) Tentang umurnya habis digunakan untuk apa, (2) jasadnya rusak digunakan untuk apa, (3) ilmunya bagaimana mengamalkannya, (4) hartanya dari mana mencari dan kemana membelanjakannya.” (HR. Ibnu Hibban dan At Tirmizi)

Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :

1️⃣ Rasûlullâh ﷺ sudah mengingatkan umat manusia sejak zaman dahulu mengenai empat perkara yang harus dipertanggungjawabkan pada hari kiamat.

2️⃣ Besuk di hari hisab seseorang tidak bergerak dari tempat tinggalnya sampai ditanyakan 4 perkara, yaitu :
1) Tentang umurnya.
Sejak baligh digunakan untuk apa sampai mati, bila digunakan untuk melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah dan menjauhi apa yang  diharamkan-Nya maka sungguh ia telah selamat, bila tidak maka hancurlah.
2) Tentang jasad/badan.
Bila digunakan untuk taat kepada Allah SWT. sungguh ia telah  mendapatkan kebahagian dan kesuksesan bersama orang-orang yang sukses tetapi bila digunakan untuk  maksiat kepada Allah maka sungguh termasuk orang yang merugi dan gagal.
3) Tentang ilmunya.
Apa yang diamalkan atau ditanya, apakah kamu perbuat belajar ilmu agama yang Allah telah wajibkan atasmu?
Ilmu agama ada dua, Ilmu agama yang sangat dibutuhkan/dhoruri bila dipelajari dan diamalkan maka akan bahagia dan selamat. Bila diremehkan tidak diamalkan setelah dipelajarinya maka akan rugi, celaka dan hancur. Demikian juga orang yang tidak mempelajarinya termasuk dari orang yang rugi dan hancur. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ.

“Celakalah bagi siapa tidak mengerti, dan celakalah bagi yang mengerti kemudian tidak mengamalkan.”
4) Tentang hartanya.
Seseorang ditanya di hari kiamat apa yang ada di tangannya dulu di dunia, bila mencari dengan jalan tidak haram maka tidak dihukum dengan syarat harta itu dibelanjakan sesuai dengan apa yang disyari’atkan.

  1. Manusia dalam urusan harta ada tiga, dua celaka dan satu selamat;
    Dua yang celaka:
    1) Seseorang mengumpulkan harta yang haram.
    2) Mengumpulkan harta dengan cara yang halal kemudian  dibelanjakan pada yang haram dan juga dibelanjakan ditempat yang halal tapi untuk riya’.
    Satu yang selamat:
    Yakni bila mencarinya dengan jalan yang halal dan kemudian dibelanjakannya sesuai dengan apa yang disyari’atkan oleh Allah SWT. Rasûlullâh ﷺ bersabda:

نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ. (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ)

“Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang sholeh.” (HR Ahmad dalam al-Musnad). Semoga kita termasuk golongan orang yang selamat ini. Aamiin…

Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an :

  1. Yakni hitung-hitunglah diri kita sebelum kita dimintai pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kita tabung buat diri kita berupa amal-amal shaleh untuk bekal hari kita dikembalikan, yaitu hari dihadapkan kita kepada Robul-‘alamin;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۚ إِنَّ اللّٰهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ۞

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

 2. Bahwa masalah duniawi itu adalah masalah yang rendah, pasti lenyap, sedikit, dan pasti rusak. Maka perlu diwaspadai supaya selamat dan beruntung;

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ ۞

“Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”(QS. Ali Imran: 185)

وَاللّٰهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *