Keutamaan Sahur Puasa di Bulan Suci Ramadhan

Artikrl Ramadhan 1446H

Oleh: Ust. Sugiatno, S.H, Ketua Dewan Dakwah Morowali Utara

Dewandakwahjatim.com, Morowali Utara – Puasa adalah ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadhan. Mengikuti sunnah Rasulullah SAW, lazimnya puasa diawali dengan makan sahur. Kewajiban berpuasa tercantum dalam (QS. Al-Baqarat: 183).

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ibadah puasa berlangsung sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sebelum menjalankan ibadah puasa, umat Islam biasa memulainya dengan makan sahur sebagaimana yang disunahkan oleh nabi.
Dan sunnah inilah yang menjadi pembeda puasa umat islam dengan umat sebelumnya.

Sahur merupakan aktivitas makan atau minum yang dilakukan seseorang sebelum berpuasa dan sebelum datangnya waktu imsak. Sebagaimana hadits dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda: “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.” Dan kesunahan lain dalam sahur adalah mengakhirkan waktunya hingga mendekati terbit fajar. Sebagaimana hadits dari Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit, dia berkata:

“Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, Kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: “Berapa perkiraan waktu antara keduanya (Antara makan sahur dengan shalat fajar)? “Zaid bin Tsabit berkata: “(seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat.”

Berikut keutamaan makan sahur di bulan Ramadhan:

Berdo’a di waktu sahur.


Waktu sahur adalah waktu yang diberkahi Allah SWT. Beberapa riwayat mengatakan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan hamba-Nya. (HR. Bukhari & Muslim)

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah SWT turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Waktu sahur adalah waktu yang baik untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Sebagaimana tercantum dalam firman-Nya:

“(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)

“Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS adz-Dzariyat: 18).

Di dalam sahur ada keberkahan.
Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur).” (HR. Ahmad).

Makan sahurlah kalian sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari & Muslim).

Makan sahur mendapat doa dari malaikat.


Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad).

Beda puasa orang Islam, Yahudi, Nasrani.


Dari Amr bin Al-‘Ash Ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim).

Ketaatan kepada Rasulullah Saw.
“Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.”
(QS. An Nisa: 80).

“Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
(QS. Al Ahzab: 71).

Sugiatno, S.H
K. Dewan Da’wah Morut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *