Liberalisme dan Toleransi Membenarkan Kekufuran

Liberalisme dan Toleransi Membenarkan Kekufuran

 Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

(Anggota Bidang Pemikiran Islam DDII Jatim)

   Dewandakwahjatim - Kehidupan Nabi Muhammad dipenuhi dengan perjuangan untuk mengislamkan seluruh manusia. Nabi Muhammad tidak menutup mata dengan heterogenitas kepercayaan dan keyakinan yang ada di tengah masyarakat, tetapi 

   Islam diyakini sebagai kebenaran final, dan sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Beliau sadar bahwa tugas kenabiannya adalah mengajak kepada jalan kebenaran, sehingga di berbagai kesempatan, Islam didakwahkan sebagai jalan kemuliaan. Berbeda halnya dengan kaum liberal yang berbeda persepektif dalam memahami agama ini. Mereka menganggap bahwa Islam bukan satu-satunya jalan kebenaran. Sikap ini seringkali justru menjebaknya, dan berbalik mengkritik dan mendiskreditkan Islam. 
Islam dan Jalan Keselamatan
Islam tidak mengingkari bahwa di tengah masyarakat terdapat berbagai ragam atau pluralitas keyakinan dan kepercayaan. Semua kepercayaan itu, dalam pandangan Islam harus diluruskan karena cenderung salah dan menyimpang dari jalan yang lurus. Kedatangan Islam di tengah masyarakat adalah untuk meluruskan ajaran yang menyimpang dengan cara yang baik dan beradab.
   Kedatangan Nabi Muhammad di Madinah menemukan komunitas yang beragam, seperti komunitas Islam (Aus dan Khajraz), Yahudi (Bani Nadhir, Bani Quraidzah, dan Bani Qoinuqa’), serta komunitas musyrik (Aus dan Khajraz). Nabi pun menggagas persatuan di antara komunitas itu dan membuat kesepakatan. Bentuk kesepakatan saling melindungi bila ada serangan dari musuh luar yang mengancam eksistensi komunitas bersama itu. Nabi pun membuat kesepakatan untuk bebas beribadah tanpa saling mengganggu, dan ini merupakan bentuk toleransi yang agung.

   Di tengah komunitas yang beragam itu, Nabi Muhammad tetap mendakwahkan Islam dengan jalan damai sehingga tidak sedikit yang kagum dengan kejujuran dan keagungan akhlak beliau. Namun keangkuhan dan pengkhianatan orang Yahudilah yang membuat Nabi memerangi komunitas Yahudi itu. Saat itu, orang Yahudi berkhianat dengan membuka jalan bagi orang Quraisy untuk menyerang komunitas Islam. 

   Nabi Muhammad memandanag bahwa orang Yahudi mengkhianati perjanjian, untuk saling melindungi, sehingga menikam dari belakang untuk menghabisi komunitas Islam. Maka Nabi bertindak tegas atas pengkhianatan itu, dan berhasil mengusir mereka dari kota Madinah.
Nabi sering menegaskan risalah yang dibawanya menuju keselamatan dan menginformasikan akan ancaman Al-Qur’an bagi siapapun yang tak membenarkan dan mengikuti ajarannya. Apa yang didakwahkan Nabi Muhammad tidak berbeda dengan sikap Nabi Ibrahim yang berani mengatakan bahwa kaumnya, ayahnya dalam situasi kesesatan dan diancam neraka.
   Hal ini berbeda dengan keyakinan kaum liberal yang berkeyakinan sebaliknya, dan justru menunjukkan sikap lemah dalam mendakwahkan Islam. Dengan alasan Islam agama toleran mereka justru tak terdorong untuk mendakwahkan Islam. Bahkan pernyataan mereka seringkali kontraproduktif. Mereka menyatakan Islam sebagai agama yang belum final kebenarannya. Bahkan tidak sedikit di antara mereka dengan alasan menyesuaikan dengan modernitas, justru menawarkan perlunya mengkaji ulang konsep ajaran Islam.
Islam dan Akhlak Mulia
Akhlak Mulia
Islam sangat tegas mengatakan bahwa orang yang berkepercayaan tiga tuhan sebagai salan jalan. Demikian pula orang musyrik diancam neraka Jahannam dan kekal di dalamnya. Apakah kaum liberal berani menyampaikan hal itu kepada mereka yang berkepercayaan demikian. Kaum liberal seringkali berbalik dan menyampaikan pentingnya dakwah dengan cara yang elegan. Mereka mengatakan bahwa akhlak mulia merupakan tujuan Islam, merupakan keagungan bila bersikap ramah dan baik kepada tokoh-tokoh non-muslim. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang memuji-muji mereka karena berakhlak baik.
   Mereka lupa mendakwahkan penting akhlak baik seorang hamba kepada Tuhannya. Akhlak yang baik kepada Tuhannya itulah sebagai akhlak tertinggi sekaligus sebagai misi kenabian. Bukankah penciptaan makhluk berujung agar mentauhidkan Sang Khaliq, sebagaimana firman-Nya : Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku” 
Islam mengajarkan pentingnya mengagung Allah yang ikut andil dalam kehudupan manusia dan alam semesta ini.
   Bukankah sebuah kedurhakaan yang besar ketika seorang hamba yang tumbuh berkembang sejak bayi hingga dewasa tidak tiba tidak mengagungkan sang Pencipta dan Pemelihara dirinya. Bagaimana seorang anak yang dibesarkan orang tuanya hingga sukses bergelar doktor, tiba-niba melupakan orang tuanya, dan berbakti kepada orang tua yang lain. 
Mereka seringkali berdalih bahwa Allah mengakui dan membiarkan orang musyrik dam justru memberi kehidupan yang cukup serta kesuksesan dalam hidupnya. Mereka bahkan m=berani melontarkan gagasan bahwa komunitas yang menjalankan praktek homoseksual tidak diadzab dan mengalami hidup yang nyaman.
Bukankah kalimat-kalimat di atas sebagai bentuk kekufuran, sehingga justru merendahkan ajaran Islam. Alih-alih mengagungkan Islam, ungkapan kaum liberal justru merendahkan dirinya di hadapan kelompok yang diancam Allah dengan neraka Jahannam.
   Kalau mengaca pada spirit Nabi Muhammad yang bersemangat dalam berdakwah hingga menulis surat kepada para kepala negara. Nabi menulis surat kepada raja Persia, Mesir, Romawi, Yaman, dan sebagainya. Kalimat nabi yang terkenal “Islamlah, kamu akan selamat” menunjukkan kepercayaan nabi seratus persen bahwa Islam sebagai agama yang paling benar dan final. Nabi memastikan bahwa Islam sebagai jalan keselamatan serta mengantarkannya ke surga. 

   Apa yang dilakukan Nabi Muhammad, untuk mengislamkan para penguasa negara lain, merujuk kepada dakwah yang dilakukan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman menulis surat kepada ratu Bilqis agar masuk Islam, dan bahkan surat itu disertai ancaman akan kirim pasukan yang kuat dan tak akan terkalahkan. Itulah sosok Nabi Muhammad yang bersemangat dalam membebaskan manusia dari kekufuran agar manusia berakhlak baik pada Tuhannya.(sudono/ed)

Surabaya, 18 Maret 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *