Laporan: Sudono Syueb dan Tom Mas’udi
dewandakwahjatim.com – Hari ini, Ahad 14 Maret 2021,
Pengurus Dewan Da’ wah Islamiyah Indonesia Jawa Timur mulai melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pengurus Dewan Da’wah Kabupaten/ Kota se Jatim yang dimulai dari eks Karesidenan Kediri , bertempat di Masjid Ar-Rahmah jl. A Yani Kota Blitar yang juga tempat dimana Dewan Da’wah Kota Blitar bermarkas.
Hadir pada acara tersebut Ketua Dewan Da’wah Kediri ustadz dokter Joni Haryanto, ustadz Ahmad Umar Khan Ketua Dewan Da’wah Tulungagung, dan ustadz Ahmad Yusuf Ketua Dewan Da’wah Kota Blitar beserta para pengurus yang antusias mengikuti acara.
“Kunjungan Kerja ini untuk membangun Silaturrahmi, menyapa saudara-saudara kita di daerah, dan berkoordinasi melaksanakan program Dewan Da’wah Pusat yakni Konsolidasi Total di tahun 2021 ini”,
kata Ketua Dewan Dakwah Jawa Timur KH. Fathur Rohman.
Selain agenda tersebut, ada agenda lain yang tidak kalah pentingnya yakni program HAPUS TATO untuk masyarakat yang ingin ‘berhijrah’ oleh Laznas Dewan Da’wah Jatim.
Pengurus Jawa Timur yang berangkat ke acara tersebut antara lain: adalah:
- KH Fathur Rohman ( Ketua)
- Tom Mas’udi ( Sekretaris)
- Adang Junaidi (Wakil Bendahara)
- Prasetyo Budi Santoso ( Bidang Organisasi)
- Salman Alfarisi ( Bidang Hubungan Antar Lembaga)
- M. Zainuddin Qodir (Bidang Humas)
- Syaiful Busroni ( Bidang Advokasi, Hukum, Pengelolaan Asset dan Wakaf)
- Fuad Salim Martak (Bidang Ekonomi Ummat)
- Khairul Warizin ( Bidang Pendidikan)
- Ainur Rofiq (Bidang Masjid, Pesantren dan Kampus)
Pada kesempatan tersebut, masing-masing Bidang diberi kesempatan untuk menyampaikan sekilas program kerja, termasuk pendataan asset dan wakaf Dewan Da’wah daerah.
“Kita berusaha untuk merevitalisasi organisasi dengan menghidupkan kembali kepengurusan daerah yang tidak aktif seperti Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Madiun, Ponorogo, Situbondo dan Sampang”, tambah Kyai Fathur Rohman.
Lebih lanjut, Kyai muda yang juga Direktur Ponpes eLkisi Mojokerto ini juga memotivasi segenap pengurus dengan mengingatkan tentang HAM (Hidup, Aktif, Mandiri, red.) “Sebuah organisasi yang eksis musti, pertama, Hidup, ada kantor, ada full-timer, ada program dan kegiatan, dan tercatat resmi di Kesbang. Kedua, aktif dalam arti ada rapat berkala dan kerjasama internal dan eksternal yang harmonis. Dan ketiga adalah Mandiri. Sebuah organisasi tentu harus mempunyai sumber dana pasti”, pungkas Kyai Fathur Rohman.
Pengurus Dewan Da’wah yang hadir cukup terkesan dengan acara kunjungan tersebut. ” Kami berharap bahwa acara semacam ini terus dilanjut dalam rangka konsolidasi organisasi maupun bersilaturahim secara emosionaldan personal sebagai sesama penggiat da’wah. Bukan hanya komunikasi yang formal seremonial”, ujar ustadz Umar Khan, Ketua Dewan Da’wah Tulungagung. (*)