Dewandakwahjatim.com, Magetan – Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan Selasa (11/6/2024) penuh dengan hadirin, sekitar 250 orang. Mereka adalah para ustadz Dewan Da’wah dan Pondok Pesantren, guru, kepala madrasah baik Ibtidaiyah, Tsanawiyah, serta Aliyah baik negeri maupun swasta di lingkup Kabupaten Magetan. Mereka dengan penuh khidmat mengikuti seminar pendidikan dengan tema “Peta Jalan Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045”. Penyelenggaranya adalah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Kabupaten Magetan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama setempat. Sebagai nara sumber adalah Ketua Umum Dewan Da’wah Pusat, Dr. Adian Husaini.
Dalam kata sambutannya, Ketua Dewan Da’wah Magetan, Mochammad Alim menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan memberikan wawasan yang lebih luas bagi para pendidik menghadapi era global. Model pembelajaran populer yakni problem based learning, project based learning, dan discovery learning, dalam pandangannya perlu diperkuat dan dikembangkan.
Sekretaris Dewan Da’wah Jawa Timur, Tom Mas’udi, mewakili Ketua, Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara ini. ” Pak Ketua berhalangan hadir karena ada agenda pertemuan dengan perwakilan dari Al Azhar, Kairo di Ponpes eLKISI yang beliau pimpin. Apresiasi yang tinggi kami sampaikan atas diadakannya acara ini. Terima kasih kepada Dewan Da’wah Magetan serta Kantor Kemenag Magetan. Semoga sinergi semacam ini bisa terus terjalin untuk memberikan kemanfaatan yang signifikan bagi para stake holder dunia pendidikan untuk menyiapkan generasi unggul, gerasi yang beriman dan bertaqwa, geberasi emas harapan bangsa dan umat”, kata Tom.
Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Ustadz Sumadi, Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Magetan. “Bapak Kepala rencananya akan hadir langsung di acara ini, namun ternyata harus menghadiri acara lain yang tidak bisa diwakilkan. Pesan kami, para pendidik seyogyanya terus meng update dan meng upgrade ilmu ditengah perkembangan teknologi yang amat pesat”, ungkapnya.
Usai dibuka dan diawali dengan doa oleh Kyai Sarjo dari MUI Magetan, dimulailah seminar yang dimoderatori oleh salah seorang pengurus Dewan Da’wah Jatim yang juga pimpinan Ponpes Pedati (Pesantren Daarut Tilawah, Ponorogo), Dr. Rohmadi.
Dr. Adian Husaini mengungkapkan bahwa peningkatan wawasan dalam upaya merumuskan peta jalan pendidikan Indonesia adalah satu hal yang sangat strategis. “Terutama untuk membangun optimisme bahwa bangsa kita ke depan mampu menjadi bangsa yang berkualitas dan hebat dengan secara praktis kita menyiapkan generasi yang unggul,” tukas Dr. Adian.
Menurutnya, ada syarat yang harus dipenuhi yakni umat Islam sebagai penduduk mayoritas mampu melahirkan generasi gemilang melalui proses yang benar sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para ulama’ sesudahnya. Salah satunya adalah lahirnya generasi 1945 yang mampu mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kita musti menjaga bangsa ini dari segala macam perpecahan dan konflik antar berbagai pihak. Dan salah satunya bisa dilakukan melalui penguatan pendidikan. Sesuatu yang perlu kita kembangkan terus menerus oleh keluarga besar Dewan Da’wah, bersama komponen umat yang lain mewujudkan cita-cita ‘baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafuur. Negeri yang adil dan makmur dalam naungan ridha Allah SWT”, tambahnya.
Doktor lulusan International Islamic University Malaysia ini menyebutkan tiga model abadi pendidikan yang dia beri singkatan “TOP”: Tanamkan adab atau akhlak sebelum ilmu; Oetamakan ilmu-ilmu fardhu ‘ain; dannpilih ilmu fardhu kifayah yang tepat. Ia pun memaparkan kitab-kitab karya para ulama yang mengupas tentang adab dan ilmu yang sangat penting untuk diajarkan kepada para santri dan pelajar, seperti kitab Ihya’ Ulumuddiin, Adabul ‘Alim wal Muta’allim, Ta’limul Muta’allim, Bidayatul Hidayah, Tadzkiratus Sami’ wal-Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal-Muta’allim, dan sebagainya.
Ia mengajak para ustadz, guru, kepala madrasah da’i dan semua hadirin untuk menekankan pendidikan akhlaqul karimah, akhlak mulia, bagi para santri atau pelajar. “Karena untuk menyempurnakan akhlak itulah Rasulullah Muhammad saw. diutus. Maka proses penanaman akhlak mulia harus dilakukan dengan memberikan keteladanan, pembiasaan, pemotivasian, disiplin penegakan aturan, dan jangan lupa didoakan anak didik kita, kita berdoa untuk mereka,” paparnya.
“Disiplin di sini ada discipline of soul, mind and body. Disiplin jiwa, raga, dan fikiran”, imbuhnya.
Tentu saja untuk menstimulasi kebangkitan umat Islam dan bangsa Indonesia, maka umat Islam perlu memiliki keyakinan dan rasa percaya diri atas keunggulan konsep pendidikan Islam itu sendiri.
Jangan lupa kita kenalkan anak-anak didik kita dengan sejarah oleh sebab mendidik yang sangat bagus adalah dengan sejarah. “Di pesantren kami At-Taqwa, Depok, enam semester para santri mendapatkan materi tentang kehidupan Rasulullah dannpara sahabat”, tukasnya.
Salah seorang peserta, Ajeng Arofah merasa sangat beruntung berkesempatan mengikuti acara seminar ini. “Kami sangat berterima kasih bisa mengikuti acara ini. Kami jadi lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk pendidikan. Dr. Adian telah menjelaskan banyak hal strategis bagi pengembangan pendidikan. Semoga ke depan ada lagi acara semacam ini”, ujar Ajeng Arofah yang juga sebagai pengajar di MTsN 4 Magetan, dengan wajah berbinar penuh semangat.
Admin: Kominfo DDII Jatim
Foto: Dari kiri ke kanan: ustadz Mochamnad Alim ( memberi kata sambutan), Dr. Adian, ustadz Sumadi, dan Tom Mas’udi