Dewandakwahjatim.com, Bondowoso – Negara Indonesia dibangun atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai-nilai Ketuhanan itu menjadi inspirasi bagi seluruh sendi kehidupan, termasuk tata kelola berbangsa dan bernegara.
- Nilai-nilai Ketuhanan itu menjadi spirit dalam membangun bangsa, dan setiap warga negara siap mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Bijaksana atas apa saja yang dilakukannya.
- Umat Islam sebagai mayoritas hendaknya memiliki kesadaran bersama dalam membangun bangsanya bersama pemerintah guna mencapai tujuan negara yang dibangun atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa
- Umat Islam memiliki modal ukhuwah Islamiyah dalam membangun bersama pemerintah sehingga menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan cita-cita besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
- Umat Islam hendaknya memperkuat jalinan ukhuwah Islamiyah dan memberinruang lebih luas bagi toleransi internal umat Islam tanpa disibukkan oleh friksi dan perbedaan yang justru melemahkan posisi umat Islam, baik dalam konteks lokal maupun nasional.
- Dalam konteks keagamaan, umat Islam perlu adanya kesadaran bersama dalam mengedepankan Islam sebagai way of life, dan hal itu dikawal dengan baik oleh para elite ormas Islam sehingga bisa berjalan bersama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Semua ormas Islam perlu meningkatkan sinergi dalam mengembangkan dakwah tanpa dikerdilkan oleh perbedaan bendara yang justru melemahkan serta menimbulkan friksi yang justru kontraproduktif bagi dakwah Islam
- Menghilangkan prasangka buruk di antara umat beragama yang cenderung memberikan stigma buruk kepada umat yang lain. Hal ini bukan hanya menganggu stabilitas lokal tetapi akan menjadi pemantik munculnya konflik para ranah nasional.
- Pentingnya menghentikan penggunaan stigma buruk yang mengarah pada Islamphobia banyak tertuju kepada umat Islam, seperti Islam sebagai sumber radikalisme dan terorisme. Padahal dalam Islam mengajarkan rahmatan lil alamin, dan tidak ada satu ajaran pun yang mengajarkan radikalisme dan terorisme
- Penting bagi umat Islam untuk melek politik, khususnya arah pilpres 2024 umat Islam tidak umat Islam tidak hanya menjadi sasaran, obyek serta korban politik praktis. Pentingnya kesadaran bersama dari elite politik untuk memperjuangkan aspirasi mayoritas umat Islam, bukan justru memperalat umat Islam untuk memperteguh kepentingan politiknya sehingga terjadi perpecahan di tubuh umat Islam
- Dalam konteks ekonomi, negara perlu hadir dalam menciptakan keadilan sehingga tercipta kesejahteraan sosial. Negara bersikap adil dengan tidak memberikan peluang kepada kelompok minoritas yang berpotensi besar menindas kalangan mayoritas
- Negara hendaknya bersungguh-sungguh dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam menciptakan negara yang bersih dari korupsi yang merusak masyarakat dan negara.
- Tidak membiarkan tumbuhnya kebebasan beragama yang mengarah pada penyimpangan ajaran agama dipelopori oleh cendekiawan muslim. Atas nama kebebasan beragama justru memberi peluang kepada masyarakat untuk hidup tanpa nilai-nilai agama. Hal ini berujung memberi peluang kepada kelompok-kelompok tertentu untuk mendiskreditkan agama
- DD menggandeng atau bersinergi pada umat Islam /PT utk mengkounter politik identitas sehingga merugikan gak politik umat Islam.
- Perlu membentengi umat dari gerakan pemurtadan yang semakin massif di tengah kelengahan umat Islam
- Perlunya meluruskan makna moderasi beragama yang disalahtafsirkan padahal Islam memiliki konsep yang jelas tentang Islam wasatiyah
- Menjadikan pesantren/masjid sebagai penjaga ideologi dan kaderisasi dakwah Islam
- DD menginisiasi film kesejarahan yang pernah dibangun tokoh DD seperti M Natsir khususnya tentang sejarah NKRI karena banyak mengalami distorsi
- Mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengalokasikan dana dan prasarana guna kepentingan para dai selaku agen perbaikan aktif di masyarakat
Surabaya, 7 Mei 2023