Mengurai 4 Jenazah di Citra Garden.

Oleh : KH Toha Muntoha,
Ketua Majlis Syuro Dewan Dakwah Kab. Banyuwangi.

Dewandakwahjatim.com, Banyuwangi – Bicara Perumahan Eksklusif tentu ingat sentuhan tangan dingin seorang Ciputra yang membesarkan perusahaan Jaya, Metropolitan dan Ciputra group yang untuk masuk ke dalamnya perlu gesek hingga tidak sembarang orang bisa keluar masuk karena harganya di level menengah ke atas.

Bahwa kemudian ada 4 jenazah di temukan dalam salah satu rumah di perumahan milik Ciputra Residance yang dibangun sejak tahun 1984 dengan luasan lahan 450 ha dengan diksi “kelaparan”.

Lalu di goreng oleh salah satu media milik Kompas Gramedia group dengan tagline “Membantu tetangga yang kelaparan lebih utama daripada berhaji, sayangnya banyak yang tidak peka”, tentu menjadi tanda tanya besar.

Kenapa ..?

Karena belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang tentang asbab kematian empat orang tersebut baik dari pihak kepolisian maupun dari kedokteran.

Seingat saya, di setiap komplek perumahan yang dihuni oleh umat Islam pasti solidaritas sosial di junjung sangat tinggi karena didalamnya pasti ada musholla atau masjid sebagai tempat ibadah individual dan juga sosial.

Seperti penuturan saudara kami yang tinggal di Citraland Bitung yang ketika pandemi kemarin ada salah satu warga yang mendapatkan kesulitan ekonomi langsung semua bergerak gotong royong membantu.

Lalu apa motif diksi kelaparan dan dikaitkan dengan ibadah haji …..?

Jawabannya jelas “wahai orang orang yang beriman,
jika seseorang yang fasiq datang kepadamu membawa berita maka telitilah kebenarannya ( milik siapa Kompas group itu ) agar kamu tidak mencelakakan orang lain karena kebodohan yang akhirnya justru kamu menyesali perbuatmu itu ” QS Al hujurat Ayat 6

Dalam Islam sumber berita yang valid antara lain di tandai dengan kecerdasan, kejujuran yang dibuktikan dengan mata rantai yang tersambung dan materi berita yang masuk akal.

Bagaimana pendapat anda?

KH. Toha Muntoha, Ketua Majlis Syuro DD Banyuwangi. Pengasuh Ponpes Minhajut Thulab Krikilan, Glenmore, Banyuwangi. Beliau juga punya Ponpes di Lampung, Sulawesi dan Kalimantan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *