dewandakwahjatim.com – Kabar duka datang dari Keluarga Besar KH. Abdul Faqih bin KH. Thayyib yang tercatat dalam sejarah sebagai Wakil Komandan Tentara Hizbullah di masa perang kemerdekaan Republik Indonesia melawan kolonialis Belanda dan Jepang. Puteri Kiai Faqih, yakni Hj. ST. Ismawati berpulang ke Rahmatullah ( Rabu, 16 Muharram 1443 H/ 25 Agustus 2021) di RS Aura Syifa Kediri.
“Sepekan terakhir ini kesehatan Ibu menurun karena diabetes. Kami sempat mengundang tenaga medis untuk home care. Namun sejak kemarin malam dirujuk ke rumah sakit dan dirawat di ICU semalam hingga akhirnya berpulang sekitar jam sebelas siang”, ujar M. Sya’ban Irawan putera kedua almarhumah yang baru saja menyelesaikan studi S1 di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya dan akan diwisuda beberapa hari lagi.
Lahir di Kediri pada tanggal 11 April 1961, Hj. Ismah, begitu orang memanggilnya, dikenal sebagai pekerja keras dan punya kepedulian sosial yang tinggi. “Setiap kali ada kegiatan Jum’ah Berkah yakni berbagi sayur gratis kepada warga yang diselenggarakan bersama oleh para ibu dari beebagai kalangan tanpa melihat latar belakang organisasi, Beliau selalu hadir, menyapa warga dan memotivasi kami untuk tidak lelah berbagi kepada sesama”, kata Darwati, Ketua Aisyiyah Ranting desa Tambakrejo, Gurah, Kediri.
Di desa Tambakrejo inilah Hj. Ismah dilahirkan, merawat keluarga dan mengabdikan diri melayani masyarakat hingga dipercaya sebagai Kepala Desa periode 1991-1999.
Meski sudah tidak lagi fit seperti masa mudanya, Hj. Ismah tetap aktif untuk kegiatan sosial kemasyarakatan serta keagamaan. Bahkan masih meluangkan waktu menjadi pengurus Aisyiyah Cabang Gurah, Kediri. “Kami sebenarnya juga sudah memberi masukan agar Beliau mengurangi kegiatan, apalagi di masa pandemi ini. Akan tetapi, mungkin sudah menjadi panggilan jiwa untuk berbuat sesuatu demi kemaslahatan, Ibu masih tetap aktif. Beliau pernah menyampaikan bahwa ketika kita bisa mengajak orang lain untuk kebaikan, itu adalah suatu kebahagiaan,” ungkap Tenny Irawati, Puteri pertama almarhumah.
Ihwal aktifnya Hj. Ismah dalam berbagai kegiatan juga disampaikan oleh Sekretaris Aisyiyah Ranting Tambakrejo, Ulfatussa’adah. “Beliaulah yang menginisiasi kegiatan mengaji Alqur’an dengan metode Ummi. Awalnya mengajak para ibu untuk mengisi waktu sambil menunggui putera-puterinya bersekolah di Taman Kanak-kanak RA Taman Pendidikan Islam Tambakrejo. Dari mengaji mulai dasar, hingga bisa mengirimkan beberapa Ibu, dua di antaranya adalah Bu Binti Musyarofah dan Bu Asmaul Khoiriyah untuk training khusus menjadi instruktur. Kegiatan itu berjalan hingga sekarang, ditambah lagi dengan kajian rutin Annisa’ untuk muslimah dari semua kalangan. Semoga menjadi amal jariyah bagi Beliau”, paparnya.
Ucapan bela sungkawa datang dari berbagai pihak termasuk Pengurus Aisyiyah Kabupaten Kediri. “Kami turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya Hj. Ismah, seorang muslimah pegiat sosial dan dakwah”, ujar Hj. Etik Husnatul Mar’ati, S.Pd., Ketua 1 Aisyiyah Kabupaten Kediri yang membidangi pendidikan dan ekonomi.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Tambakrejo, Mahfud Fauzi. “Warga Tambakrejo kehilangan salah seorang Puteri terbaiknya. Jasa kebaikan Beliau akan melekat di sanubari kami”, kata Mahfud Fauzi.
Akhirnya, setelah jenazah almarhumah dishalatkan di kompleks masjid Atthayyib, langsung dikuburkan di makam Islam setempat diiringi doa segenap lapisan masyarakat, juga suaminya, H. Mohammad Toha, kedua putera-puterinya, Samsul Munir menantunya, serta kedua cucu kesayangannya, Mutiara Afiffah dan Fanisa Azzahara. “Perkenankan kami menyampaikan terima kasih atas doa dari kerabat, handai taulan dan masyarakat semuanya. Mohon dimaafkan juga salah khilaf Ibu”, kata Tenny Irawati mewakili keluarga. (abu zakki)
Editor: Sudono Syueb