Oleh: Ust. Anas Yusuf, S.Pd.l
Corp Muballigh Muhamnadiyah, Malang
dewandakwahjatim.com – Realitas dan keakuratan data menunjukkan bahwa kondisi dan fenomena umat islam yang mayoritas muslim terbesar di dunia ini sungguh sangat memprihatinkan.
Umat islam dalam posisi tidak berdaya, tidak berdaulat, belum merdeka secara hakiki, termarjinalkan, terpinghirkan hampir dalam semua aspek kehidupan terutama dalam bidang politik, ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan, kemiliteran, dunia IT medsos dan seterusnya.
Sekali lagi umat islam tidak memiliki power bergaining yang signifikan. Apalagi saat ini rezim tidak mengenal keadilan supermasi hukum yang ada adalah keadilan penguasa. Hukum tidak menjadi panglima, tidak mengenal norma etika dan tak bermoral, tidak menggubris meski digugat, tidak peduli meski dihujat, apalagi cuma dikritik, dirasani, digunjing di forom diskusi, webinar zoom meeting dan seterusnya.
Nampaknya rezim ini hanya takut kepada majikanya, bosnya, cukongnya dan kekuatan politik Oligarki. Negeri ini sudah dalam cengkraman, genggaman kuat asing dan aseng. Bagaimana solusinya…?
Semangat dan spirit hijrah Rasulullah adalah kunci sukses membangun umat berperadaban tinggi menuju kuntum khairu ummah, izzul islam wal muslimun.
Seharusnyalah umat islam belajar dan belajar mencontoh Nabinya membangun peradaban ummat dengan semangat dan spirit hijrah. Sungguh telah ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan, contoh, qudwah yang baik bagi kamu.
Bagi umat islam nabi Muhammad adalah figur kharismatik sentral yang dijadikan teladan, contoh dalam menjalankan kehidupan di dunia ini termasuk dalam perjuangan dakwah dan jihad fiisabilillah ditengah fitnah ancaman global.
Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna, maksum dalam menyampaikan risalah Ilahiyah dan melaksanakanya secara sempurna. Karene perkataan. perbuatan dan perilakunya menjadi rujukan utama bagi ummat islam yang menyakini atas kebenaran yang dibawahnya yaitu wahyu kalamullah, firman Allah yang mutlaq atas kebenarannya.
Oleh karena itu, membaca siroh nabawiyah atau siroh Rosulullah adalah menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban yang sangat penting bagi kaum muslimin. Dari siroh nabawiyah kita ambil hikmah pelajaran agar kita keluar dari krisis multidimensional atas persoalan keummatan dan kebangsaan ini.
Ada enam agenda yg mendesak yang harus kita perbuat, kita lakukan sebagai konsep menuju kebangkitan dan kemenangan umat Islam agar kita umat islam keluar dari krisis, agar wong pribumi asli tidak menjadi budak di negeri sendiri yaitu :
Pertama, Membangun masjid sebagai kekuatan peradaban umat islam (pusat ibadah, ekonomi, politik, militer, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, medsos dst).
- Mempersatukan umat islam, membangun ukhuwwah islamiyah lintas gerakan dakwah, lintas ormas islam, lintas hizbiyah/golongan/partai, lintas madhab dst.
- Revitalisasi dakwah dan jihad fiisabilillah ditengah fitnah ancaman global.
- Perntingnya hadir sosok, figur dan tokoh umat kharismatik yang dapat mempersatukan umat.
- Umat islam harus cerdas menguasai disiplin ilmu multidimensional (ilmu politik, ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatam, militer, medsos dan ilmu lainya).
- Kembali kepada syariat islam secara kaffah atau ruju’ ila al Qur’an dan as Sunnah .
Insyaa Allah dengan melakukan dan melaksanakan tersebut diatas akan ada perubahan besar ummat dan bangsa ini, karena sesunguhnya Allah tidak akan pernah mengubah keadaan suatu kaum, sehinggah mereka mengubahnya keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Wallahu ‘alam bishowab.
Karangbesuki-Malang 20 Agustus 2021.
Al faqir Abu Jundy.