Oleh Muhammad Hidayatulloh, Wakil Ketua Bidang PSQ DDII Jatim
Dewandakwahjatim.com, Surabaya – Ada dua jenis kemudahan dalam hidup:
satu yang terlihat di jalan, dan satu yang terasa di dada.
Kadang Allah سَهَّلَ (sahhala) jalanmu —
perjalananmu lancar, urusanmu dipermudah,
izin cepat keluar, rezeki ngalir, rencana mulus tanpa hambatan.
Itulah sahhala, bentuk kasih Allah yang nyata di dunia nyata.
Seperti angin yang menyingkap kabut, Allah menyingkirkan batu penghalang agar langkahmu ringan.
Tapi ada level yang lebih tinggi — ketika Allah يَسَّرَ (yassara) dirimu.
Inilah kemudahan yang tak terlihat tapi terasa:
hati yang tenang, pikiran yang jernih, dan langkah yang mantap di jalan kebaikan.
Karena sejatinya, yang paling sulit bukan medan di luar, tapi medan di dalam dada.
Allah berfirman:
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
“Maka Kami akan mudahkan dia menuju kemudahan.” (QS. الليل [Al-Lail]: 7)
Ayat ini bukan sekadar janji kelancaran urusan,
tapi janji kemudahan batin untuk istiqamah di jalan baik.
Bukan cuma “jalannya mudah”, tapi “dirinya dimudahkan”.
Itulah yassara: saat hatimu sejalan dengan takdirmu.
Maka ketika hidupmu terasa berat, jangan cuma berdoa agar Allah mempermudah jalanmu (sahhala), tapi mintalah agar Allah mempermudah dirimu (yassara), dan melapangkan dadamu (rabbisyrohli shodri) seperti doa Nabi Musa عليه السلام:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
“Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku.” (QS. Ṭāhā: 25–26)
Karena kadang bukan jalan yang sempit —
tapi dadamu yang belum lapang.
Rasulullah ﷺ juga berdoa:
اللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا
“Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali yang Engkau jadikan mudah,
dan Engkau dapat menjadikan yang sulit itu mudah bila Engkau kehendaki.” (HR. Ibnu Hibban)
Doa ini bukan sekadar permintaan, tapi penyerahan total.
Bahwa semua “mudah” bukan karena skill, bukan karena relasi, tapi karena izin-Nya yang menenangkan hati dan menata langkah.
Maka bila hari ini hidupmu belum lancar —
barangkali Allah belum “sahhala” jalanmu,
tapi bisa jadi Dia sedang “yassara” hatimu, dan “yasyrah shadrak” — sedang melapangkan dadamu, agar kamu siap ketika jalan itu dibuka.
Dan ketika tiga kemudahan itu bertemu — jalan yang lancar, hati yang lapang, dan jiwa yang pasrah —
itulah tanda rahmat Allah sedang bekerja dalam dirimu.
Doa penutup:
اللهم اشْرَحْ صُدُورَنَا، وَيَسِّرْ أُمُورَنَا، وَسَهِّلْ طُرُقَنَا، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ تُيَسِّرُهُمْ لِلْيُسْرَىٰ
“Ya Allah, lapangkanlah dada kami, mudahkanlah urusan kami, permudahkanlah jalan kami, dan jadikan kami termasuk orang-orang yang Engkau mudahkan menuju kemudahan.”
Admin: Kominfo DDII Jatim
Editor: Sudono Syueb