Penulis Syayid Ghozali
Hadapi Berbagai Macam Ancaman Bangkitkan Semangat Da’wah
Dewandakwahjatim.com, Blitar – “Kami sadar, bahwa berda’wah itu adalah membawa misi yang amat besar dan mulia, maka seorang da’i idealnya harus memiliki amunisi / bekal yang besar pula,” ungkap ustadz Zaen Abdul Aziz da’i Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Sejak tahun 1991 ustadz Zaen Abdul Aziz ditugaskan oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa Timur, untuk membina dan membersamai masyarakat Desa Sukorejo, Kec. Wates, Kab. Blitar Selatan.
Blitar Selatan dikenal dengan daerah abangan, dalam isyu sejarah bahwa Blitar Selatan dulunnya merupakan tempat persembunyian eks Napol-Tapol PKI. Selain itu pengaruh Kristen, Katolik dan Hindu cukup dominan, berdiri 17 Gereja dan 1 Pure yang menjadi literasi sentral pada event-event tingkat kabupaten.
Berada di daerah minoritas muslim serta minimnya akan pemahaman keislaman serta kuatnya keyakinan mereka terhadap adat-adat klenik membuat mereka lebih mudah untuk dimurtadkan terlebih kegiatan misionaris di sana cukup aktif.
“Dengan Bismillah dan tekat yang kuat kami memulai da’wah dari Musholla kecil dan amat sederhana, ukuran 3×5 m, kami mengajar ngaji anak-anak muslim di sana. Selain itu kami juga mengadakan pengajian rutin dari rumah ke rumah untuk kalangan remaja dan dewasa. Berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi kami lakukan sebagai sarana untuk pendekatan kepada masyarakat,” tutur ustadz Zaen dengan penuh semangat.
“Alhamdulillah, berawal dari Musholla kecil dan amat sederhana tersebut kini sudah terbangun beberapa Masjid yang menjadi pusat pembinaan, pendidikan dan kegiatan keislaman lainnya,” tambahnya.
Dalam proses pembangunan masjid pun penuh dengan problematika, terangnya lebih lanjut, banyaknya provokasi dan penolakan bahkan berbagai ancaman dari masyarakat silih berganti. Pernah suatu saat ada sekitar 400 warga yang datang menolak pembangunan masjid dan kami diancam masjid mau dibakar. Begitu juga dengan da’wah yang kami lakukan, tidak jarang jamaah yang sudah kami bina diprovokasi supaya tidak menggikuti kegiatan-kegiatan keislaman yang kami lakukan. Dengan berbagai macam pendekatan, Alhamdulillah, kini da’wah kami bisa diterima sepenuhnya oleh masyarakat sekitar.
Dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat ustadz Zaen membentuk komunitas pertanian bersama masyarakat, beliau mengajarkan bagaimana menjadi petani yang berkopeten dan berinovasi sehingga menghasilkan tanaman yang baik dan bagus.
Tahapan dan proses da’wah beliau tempuh dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, beberapa masjid kini telah terbangun, pendidikan formal beliau selenggarakan, pondok pesantren beliau bina, pengkaderan diberbagai segmen dilakukan, kegiatan ekonomi berbasis umat serta gerakan sosial beliau gerakan. Tentu perjuangan da’wah tersebut tak lepas dari dukungan kita semua. Mari dukung terus perjuangan da’i Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa Timur, yang aktif membina dan membersamai masyarakat pedalaman, pelosok, suku terasing, perbatasan, daerah minoritas muslim dan daerah terpencil lainnya.
Foto; Ustadz Zaen Abdul Aziz (batik merah)
Admin: Kominfo DDII Jatim
Edotor: Sudono