KETIKA SEKOLAH ISLAM TERUS MELAKUKAN ISLAMISASI

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Ketua Umum DDII Pusat

Dewandakwahjatim.com, Depok – Pada 1 Juli 2024, saya mendapat undangan kehormatan dari Sekolah Islam Athirah di Makasar untuk menyampaikan paparan tentang konsep pendidikan Islam ideal. Tentu saja, undangan itu sebuah kehormatan dan kesempatan yang sangat berharga. Sebab, saya berkesempatan menyampaikan gagasan pendidikan kepada lebih dari 600 guru.

Sekolah Islam Athirah sudah berumur 40 tahun. Sekolah ini berdiri tahun 1984. Dalam situs resminya, https://www.sekolahathirah.sch.id., dijelaskan bahwa sekolah ini bermula dari keinginan kuat dari Bapak Hadji Kalla dan istrinya, Ibu Hadjah Athirah untuk berperan aktif dalam memajukan pendidikan. Tahun, 1981, didirikanlah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Hadji Kalla sebagai program CSR. Di bawah Yayasan itulah dibangun sekolah formal dengan nama Sekolah Islam Athirah.

Kehadiran sekolah ini disambut baik oleh masyarakat. Sekolah Islam Athirah yang kedua pada tahun 1999 di daerah Bukit Baruga Makassar, mulai dari unit TK sampai SMP dan pada tahun 2008 unit SMA pun mulai beroperasi. Berikutnya, Sekolah Islam Athirah dikembangkan ke Kabupaten Bone, tahun tahun 2011. Di Bone, Sekolah Athirah punya ciri khas, yakni berbentuk Boarding School alias diasramakan.

Konsep dasar Sekolah Islam Athirah adalah berciri Islam, berjiwa nasional, dan berwawasan global. Pada proses pembelajaran, sekolah ini berupaya membentuk keseimbangan kecerdasan emosional, intelektual, dan spiritual. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional, namun tetap pada ciri khas Athirah.

Sekolah Islam Athirah menetapkan visinya: “Menjadi sekolah unggul yang berciri Islam, berjiwa nasional dan berwawasan global.”

Sedangkan misinya ditulis: “Mengembangkan sistem pembelajaran yang mampu membekali peserta didik dengan kecakapan rasional, kecakapan personal, dan kecakapan sosial.”

Sekolah Islam Athirah juga menetapkan mottonya: “Anggun: dalam sikap dan perilaku yang Islami. Unggul: dalam mutu dan prestasi. Cerdas: dalam sains dan teknologi.”


Menyimak sejarah, visi dan misi, serta perkembangan Sekolah Islam Athirah, sebagai umat Islam Indonesia, kita patut bersyukur. Dalam usianya yang cukup panjang, 40 tahun, Sekolah ini terus mendapatkan kepercayaan masyarakat. Muridnya kini sekitar 5000 orang. Niat baik dan tekad kuat pada pendirinya bisa dilaksanakan oleh para pengelolanya dengan baik.

Kepada para guru saya menyampaikan konsep pendidikan Islam ideal, yang mengacu kepada penanaman adab atau akhlak mulia serta perolehan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Keberadaan Sekolah Islam Athirah di Sulawesi Selatan telah berjasa besar dalam membentengi anak-anak muslim dari sekolah-sekolah yang mengarahkan kepada pendangkalan iman atau pengabaian akhlak mulia.

Akan tetapi, dengan semakin banyaknya jumlah murid, maka tugas pendidikan yang dihadapi Sekolah Islam Athirah tentu saja menjadi semakin berat. Para guru harus bekerja lebih keras lagi dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri para muridnya. Apalagi, jika masih ada sejumlah materi ajar yang tidak sejalan dengan proses penguatan iman dan akhlak mulia.
Niat belajar yang ikhlas untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat bisa dengan mudah bergeser hanya untuk mendapatkan keuntungan duniawi, lupa pada tujuan asasi mencari ilmu untuk membentuk manusia-manusia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Padahal, nilai suatu amal bergantung kepada niatnya.

Karena itu, patutlah dihargai upaya Sekolah Islam Athirah yang mengundang berbagai pakar pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas keislaman pendidikannya, baik konsepnya maupun pelaksanaannya. Inilah sejatinya proses Islamisasi yang terus-menerus harus dilakukan. Tujuan akhirnya adalah terlahirnya satu generasi gemilang yang dapat melanjutkan perjuangan para nabi.

Proses de-sekulerisasi perlu dilakukan terus-menerus, agar para guru dan murid tidak terjebak dengan pemikiran sekulerisme yang hanya menilai kesuksesan dari aspek materi dan duniawi saja. Akhirat dikecilkan bahkan dilupakan. Murid-murid dianggap sukses hanya jika berhasil menjadi orang berharta, berkuasa atau bergelimang popularitas. Sementara kejujuran, keikhlasan, dan kezuhudan tidak diutamakan.

Inilah tantangan berat Sekolah Islam Athirah untuk terus melakukan proses Islamisasi tanpa henti. Yakni, pelaksanaan proses pendidikan Islam agar benar-benar sesuai dengan konsep ilmu dan pendidikan dalam Islam, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw dan dilanjutkan para sahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in, dan para ulama dari zaman ke zaman.
Kita doakan semoga Sekolah Islam Athirah dan sekolah-sekolah Islam lainnya dapat terus menjaga visi-misi mulianya, sehingga dapat menjadi tempat pendidikan ideal yang akan melahirkan generasi unggul. InsyaAllah dari Sekolah ini akan lahir banyak pemimpin umat dan bangsa yang patut dijadikan teladan kehidupan. Amin.

Admin: Kominfo DDII Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *