Dauroh Dai Untuk Atasi Probematika Umat

Dewandakwahjatim.com, KRAKSAAN – PROBOLINGGO ; Enam puluh dai daiyah Dewan Da’wah Kota dan Kabupaten Probolinggo selama dua hari (Sabtu Ahad, 3-4 Agustus 2024) berkumpul di masjid Al Amanah, Kraksaan.

Para dai tersebut ditempa dalam agenda Dauroh Dai dengan tujuan me-refresh program dai dan menggerakkan dai bersama umat. Adapun coaching dai dalam dauroh tersebut menghadirkan Ust. Slamet Mulyono Rejosari, Ust. Ainur Rafiq Sophiaan, dan Ustadzah Rohmatin.

Perhelatan dauroh ini dilaksanakan setelah rapat koordinasi (Rakor) Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Probolinggo dengan tujuan untuk menguatkan jalinan silaturrahmi antara pengurus dengan dai di lapangan. Perlunya jalinan ini dimaksudkan untuk mengetahui peta dakwah dan gerakan dakwah yang akan dijalani dai di masa yang akan datang. Problema dakwah di daerah diurai dan dicarikan solusi, demikian ungkap Ust Suhada selaku Ketua DDII kota Probolinggo.

Adapun daiyah yang hadir mendapatkan semangat dan motivasi dari ustadzah Rohmatin. “Pentingnya para istri dai dan daiyah ikut menguatkan dai yang sekaligus suami agar tidak futur,” jelasnya.

Selain itu, masalah kewanitaan di daerah dan problema muslimat kaum muslimin juga menjadi bagian penting dalam Gerakan dakwah, tambahnya. Seperti pengetahuan tentang persiapan nikah maupun kesehatan reproduksi wanita.

Ustadz Ainur Rafiq yang juga Wakil Ketua DDII Jatim Bidang Infokom menjelaskan pentingnya para dai dapat melakukan perubahan sosial sebagaimana yang dituntunkan Allah dan Rasulullah. Dalam proses perubahan itu ada yang bersifat akomodatif, reformatif, transformatif, dan konfrontatif. ”Sebagai dai kita diharapkan menghindari cara berkonfrontatif dengan masyarakat sejauh mungkin, kecuali yang demikian tak terelakkan. Tugas dai merangkul. Bukan memukul. Mencari kawan. Bukan lawan,” jelasnya.

Sementara ust Slamet Mulyono Wakil Ketua DDII Jatim Bidang Masjid, Pesantren, Kampus ini menyatakan, dai harus dapat menyelami dan mengenali semua problematika masyarakat. “Semua masalah harus diurai dan dicari mana persoalan yang urgen dan menjadi prioritas yang harus diselesaikan. Karena tidak mungkin banyak persoalan dapat dipecahkan dalam waktu bersamaan dan singkat. Terlebih lagi tantangan dai sekarang di kota dan daerah tidak jauh beda,” ujar dosen UINSA Surabaya ini.

Sementara itu sebelumnya dalam acara Raker, para dai dan pengurus Dewan Da’wah mendapat arahan dari ust Juwari Syaifuddin dan ust Akbar Muzakki dari bidang organisasi dan pengembangan daerah DDII Propinsi Jawa Timur.

Ustadz Juwari memberi penegasan bahwa Dewan Da’wah adalah lembaga resmi berbadan hukum. Dalam melaksanakan programnya Dewan Da’wah berpijak pada UU Keormasan, UU Yayasan dan UU Lazis. ‘Jadi tak perlu diragukan lagi, jika Dewan Da’wah harus dikenalkan di masyarakat hingga ke desa-desa,” tegasnya.

Alhamdulillah, DDII kota Probolinggo sudah bisa hadir di 5 kecamatan. Ke depan DDII hadir di setiap desa di kota Probolinggo dan kota lainnya di seluruh pelosok negeri Untuk bisa diterima berbagai agenda program Dewan Da’wah, jelas ust. Akbar Muzakki.

Dewan da’wah harus mampu menguarai berbagai masalah umat. Di antaranya menguatkan silaturrahmi, meyakinkan bahwa Dewan Da’wah adalah pelopor persatuan yang menyatukan NKRI.
Maka dari itu Dewan Da’wak harus memberikan warna programnya menyatukan kebangsaan ini dengan melibatkan semua potensi masyarakat dan pemerintah. Contoh, Dewan Da’wah terlibat dalam program pengentasan kemiskinan, terlibat dalam penanganan kebencanaan, dan lainnya, tambah Akbar.
Kelompok-kelompok kerja di masyarakat seperti Karang Taruna, PKK dan lainnya, Dewan da’wah harus bisa bekerjasama dan bisa mewarnai aktifitas masyarakat.
Dan jangan lupa, jelas Akbar, Dewan Da’wah harus pula dikenal di kalangan pondok pesantren dan ma’had-ma’had yang ada di sekitar kita. Seperti halnya kegiatan kali ini kita bisa bekerjasama dengan Yayasan Al Amanah yang dirintis oleh almarhum Munir Latif selaku tokoh NU dan PPP Probolinggo.

Harapan Davan selaku ketua Yayasan Al Amanah yang merupakan cucu dari Munir Latif, kapanpun Dewan da’wah mau beraktifitas di pondok ini kami siap mendukung. Bahkan diakui oleh Davan, pengasuh pondok ini salah satunya berasal dari dai Dewan Da’wah. Jadi kapanpun DDII kab. Probolinggo bisa bermarkas dan berkolaborasi program dengan kami, pungkas Davan. (KOMINFO)

Admin: Kominfo DDII Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *