Identitas Kafir dan Kekacauan Dunia

Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Pengurus Dewan Da’wah, Jawa Timur

Dewandakwahjatim.com, Surabaya – Al-Qur’an menstempel orang kafir identik dengan pembuat kekacauan di muka bumi. Identifikasi Al-Qur’an sangat jelas dimana untuk memperlancar kekacauan itu, mereka bekerjasama dengan orang-orang munafik. Setan pun bermitra dengan mereka sehingga kesuksesan untuk menciptakan kerusakan itu semakin sempurna. Al-Qur’an sudah menegaskan bahwa setan merupakan musuh terbesar manusia, sehingga harus diwaspadai segala tipu dayanya. Kita pun berkesimpulan bahwa tiga komponen makhluk itu (kafir, munafik, dan setan) bersatu untuk memadamkan cahaya Allah sehingga guna menciptakan kekacauan di tengah masyarakat.

Kekafiran dan Pesekongkolan Jahat

Al-Qur’an menggambarkan bahwa karakter orang kafir identik dengan perbuatan melawan norma-norma. Mereka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Ketika Al-Qur’an mengajak manusia untuk menutup aurat, maka orang kafir berupaya untuk mengkritiknya dengan mengatakan jilbab menghalangi kebebasan manusia. Demikian pula ketika melarang minuman keras, maka orang kafir berupaya dengan segala cara membolehkannya. Demikian pula ketika manusia dilarang melakukan hubungan sesama jenis seperti LGBT, maka orang kafir berupaya membenarkan dengan alasan untuk menghormati hak asasi manusia.

Berbagai upaya untuk menghalangi manusia agar berpegang teguh pada norma agama, terus dilakukan pelonggaran atau pengendoran oleh orang kafir, munafik, dan setan. Kalau perlu diejek atau direndahkan bagi mereka yang berusaha membangkitkan pentingnya berpegang teguh pada agama. Dalam melakukan penghalangan itu ketiga golongan itu bersinergi untuk meruntuhkan nilai dan norma agama.


Persekongkolan orang kafir, munafik bersama setan jelas menciptakan kekacauan di tengah masyarakat. Mereka berharap adanya perdebatan ketika ada sekelompok manusia yang menyinggung soal jilbab, minuman keras, dan LGBT. Al-Qur’an pun menarasikan bahwa ketika umat Islam tidak tegas dalam merespon ini, akan terjadi kekacauan di muka bumi ini. Kekacauan inilah yang berujung tertutupnya cahaya Allah. Dikatakan tertutup cahaya Allah, karena mereka mengajak manusia ke jalan yang gelap. Mereka saling menopang, dan memperkuat satu sama lain. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya :

وَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَ رْضِ وَفَسَا دٌ كَبِيْرٌ 

“Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al-Anfal : 73)

Salah satu di antara kerjasama dan saling bantu di antara orang kafir ketika terjadi pembunuhan kaum muslimin di Myanmar secara massif, tetapi tidak ada suara dunia Barat pun untuk mengkritik, mengecam, atau melaknat pemerintahan Myanmar. Demikian pula ketika terjadi kampanye massif untuk mensosialisasikan praktek Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di berbagai belahan dunia, hanya kaum muslimin yang menolak keras praktek seksual menyimpang itu. Bahkan utusan PBB, Jessica Stern beberapa waktu lalu bersikeras datang untuk mensosialisasikan LGBT meski masyarakat Indonesia secara terang-terangan menolaknya dengan keras.

Kasus terbunuhnya 6 laskar FPI secara sadis dan kejam, juga tidak ada reaksi dunia. Atas tragedi kemanusiaan terhadap umat Islam itu, sepi dari pengecaman, dan bahkan cenderung mendiamkankan. Sementara ketika satu orang bernama Brigadir Joshua, yang beragama Nasrani terbunuh secara sadis, maka hampir semua komponen membelanya. Para wartawan, awak media, para ahli hukum, birokrat bersatu membela adanya kejahatan massif dan sistematis itu.

Setan dan Permusuhan Terhadap Manusia

Al-Qur’an mengingatkan manusia untuk memperhatikan dan waspada terhadap setan. Setan selalu memusuhi manusia dan menciptakan permusuhan. Perlakuan terhadap musuh harus jelas, dan Al-Qur’an selalu mengingatkan cara kerja setan yang selalu membuat kekacauan. Hal ini diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya :

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَـكُمْ عَدُوٌّ فَا تَّخِذُوْهُ عَدُوًّا ۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ 

“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir : 6)

Keluarnya nabi Adam dan Hawa dari surga tidak lepas dari usaha setan yang merasa iri terhadap kebijakan Allah ketika memuliakan Adam. Setan sebagai mahkluk yang diciptakan lebih dahulu merasa lebih mulia dari Adam. Oleh karena iri dan dengki itulah setan terus mengupayakan berbagai cara untuk menjerumuskan manusia dan menyiapkan berbagai perangkat untuk memasukkan ke dalam neraka.
Kalau manusia cenderung berbuat baik dan mudah dipandu Al-Qur’an, namun Setan tidak berhenti untuk menghalau manusia untuk berpaling dari Al-Qur’an. Pikiran jahat setan itu dibisikkan kepada orang kafir agar manusia jauh dari mendengar atau mengkaji Al-Qur’an. Hal itu ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya :

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِى الْـكِتٰبِ اَنْ اِذَا سَمِعْتُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَاُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوْا مَعَهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖۤ ‏ ۖ اِنَّكُمْ اِذًا مِّثْلُهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ جَا مِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَا لْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَـنَّمَ جَمِيْعًا 

“Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur’an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir) maka janganlah kamu duduk bersama mereka sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang munafik dan orang kafir di neraka Jahanam,” (QS. An-Nisa’ : 140)

Sungguh pantas balasan Allah atas sinergi jahat orang yang beridentitas kafir dan munafik ketika menjerumuskan manusia dari jalan yang benar. Kedua kelompok ini dipandu setan guna menemaninya di tempat terburuk, yakni neraka Jahannam.

Surabaya, 10 Januari 2023

Admin: Sudono syueb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *