DDII Lumajang Merengkuh Siswa

Oleh: Zainal Arifin Emka

Pengurus Dewan Dakwah Bidang Kominfo, Jatim

Dewandakwahjatim.com, Surabaya – Awalnya adalah dilansirnya berita berjudul “Langkah Dewan Dakwah Dalam Pembentukan Siswa Berkarakter Dinilai Luar Biasa” oleh media Jatim24,
Minggu, 18 September 2022.
Berita ini segera membetot perhatian di tengah kegalauan banyak orangtua dan pemerhati pendidikan akan lemahnya karakter remaja akibat kurangnya perhatian terhadap pendidikan karakter.
Menariknya, langkah yang direspon hangat itu dilakukan oleh aktivis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Lumajang, berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang.
“Salah satu prioritas program DD Lumajang memang mewujudkan kegiatan dakwah di sekolah. Tahab awal ada 33 SMPN yang dikunjungi. Di setiap sekolah para da’i atau trainer membekali siswa agar menjadi anak didik yang berkarakter,” kata Ustadz Suharyo, Ketua DDII Lumajang.
Penasihat pengurus Muhammadiyah ini senang karena upaya DD mendapat respon luar biasa dari para kepala SMPN dan guru SMPN. Mereka sangat mendukung giat Dewan Dakwah turun ke sekolah-sekolah. Respon itu terlihat dengan kehadiran kepala SMP bersama para guru untuk nimbrung acara pembekalan, sampai acara selesai. Mereka berharap acara ini berkesinambungan.
Luluk Winarni, SPd, Kepala SMPN 1 Gucialit berharap pembekalan seperti ini lebih baik juga diberikan kepada orangtua wali murid secara berkala. Sambutan senada disampaikan Hasanudin, MPd, Kasek SMPN 1 Randuagung yang menyebut kolaborasi DDII dengan Dinas Pendidikan sebagai wahana tukar informasi dan ilmu baru untuk diterapkan dalam mendidik.
Sementara Drs Sujanar MM, Kepala SMPN 1 Tempeh mengatakan sangat mendukung kegiatan DDI karena ingin menjadikan sekolahnya sebagai sekolah religius, sesuai visi dan misinya.

Merespon Kegalauan
Seperti dikemukakan Suharyo AP, Ketua DDII Lumajang, program ini merupakan respon atas kegalauan Wakil Bupati Lumjang, Ir. Indah Amerawati, MSi yang ayahandanya pernah menjadi Ketua DDII lumajang. Hal itu disampaikan saat pengurus DDII melakukan kunjungan menjelang pelantikan pengurus yang berjumlah 40 orang, 8 bulan lalu. Intinya, Wabub Indah menyampaikan mirisnya peredaran narkoba di sekolah yang masuk zona merah.
“Untuk merespon Wabub, usai pelantikan, selama kurun waktu 7 bulanan, kami rapat maraton mempersiapkan segalanya. Ya urusan da’i dan pelathnya, serta kurikulum dan materinya. Termasuk metodologinya. Di internal pengurus segalanya digodog,” katanya.
Selanjutnya bagi-bagi tugas siapa yang melobi Dinas Pendidikan Lumajang. Program ini setidaknya melibatkan 30 ustadz dan ustadzah. Selain dari pengurus, ditambah pegiat dakwah di luar pengurus.
Apakah ada pembekalan mengingat yang dihadapi siswa?
“Tak ada pembekalan khusus terhadap dai dan daiyahnya, karena waktunya singkat. Tentu ke depan perlu ditingkatkan,” katanya.
Bagaimana bisa membuka pintu Diknas?
“Waktu kami audiensi ke Diknas, kami perkenalkan bahwa pengurus Dewan Dakwah merupakan gabungan dari unsur NU dan Muhammadiyah. Kebetulan Kadiknas orang NU dan beliau bisa menerima. Tentu ini tidak terlepas dari pengaruh wakil bupati yang memiliki kepedulian terhadap kegiatan dakwah,” katanya.
Kepala Diknas langsung mendelegasikan kepada yang membidangi dan selanjutnya berkirim surat kepada semua SMP. Dibagi menjadi dua tahap, pertama 33 SMP. Rencananya disusul tahap kedua dengan jumlah yang hampir sama. Ketika turun ke sekolah, sudah dipahami sebagai utusan dari Dewan Dakwah. Ada surat tugas dari Dewan Dakwah.
“Lucunya, ada anggapan bahwa Dewan Dakwah merupakan organisasi baru yang peduli terhadap dunia pendidikan. Padahal sudah 57 tahun. Kalau kita tidak mengenalkan diri, DDII akan terus dianggap sebagai organisasi yang baru berdiri,” ujarnya seraya tertawa.
Untuk tahap pertama yang diselenggarakan 10 dan 17 September, aksi ini sudah menjangkau 31 SMP dengan jumlah peserta beragam. Ada yang 40 siswa, 210, ada yang 300-an, ada yang 600, bahkan di SMP 1 Jatiroto ada 700 siswa.
“Jadi total sudah ribuan siswa yang mengikuti pencerahan dari Dewan Dakwah,” katanya. (zae)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *