Oleh: Ust. dr. Anwar Luthfi
Anggota Dewan Syura DDII Jatim
Bismillahirrahmanirrahim
dewandakwahjatim.com – Kita menyadari bahwa dunia tempat kita berpijak saat ini adalah negeri ujian, kadang kita diuji dengan kebahagiaan mampukah kita bersyukur denganya, dan tak jarang pula kita diuji dengan musibah, masihkah kita bersabar atasnya dan masihkah kita berbaik sangka kepada-Nya…
Roda kehidupan terus berputar, banyak cerita suka dan duka yang kita lewati dan ciptakan pada setiap putarannya.
Ada suka dan ada duka, ada sedih dan ada bahagia, ada sempit dan ada lapang, ada kesulitan dan ada kemudahan..
Detik ini tersenyum beberapa detik kemudian menangis.
Terkadang kita lebih dari orang lain terkadang kita kurang dari orang lain.
Hari ini kita menjadi sang juara, besok bisa jadi kita dikalahkan.
Saat ini betemu, tak lama kemudian berpisah. Detik ini bangga dengan apa yang dimiliki beberapa detik kemudian sedih karena kehilangan. Begitulah seterusnya dan semua manusia pasti melaluinya hanya saja kadar dan cara menghadapinya yang berdeda-beda..
Lalu apa yang harus dirayakan berlebihan manakala hati kita sedang bahagia..
Dan apa yang harus diratapi secara berlebihan manakalah musibah, ujian datang menghampiri..
Saudaraku…
Ingatlah satu hal, jika saat ini kita tegah bahagia yang teramat sangat, maka hendaknya kita banyak berdoa meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kondisi senang, lapang, dan banyak kemudahan, agar Allah mengabulkan do’a-do’a kita di saat dalam kondisi benar-benar membutuhkan dan ditimpa kesulitan.
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wassallam bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَلْيُكْثِرِ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ
“Barangsiapa yang suka agar Allah mengabulkan permohonannya saat ia ditimpa kesusahan dan kesulitan, hendaknya ia memperbanyak doa saat senang/ lapang”.
(H.R At Tirmidzi, dihasankan Syaikh al-Albany dalam as-Shahihah)
Kebanyakan dari manusia saat diberikan nikmat oleh Allah, lantas menjadi orang yang lupa diri, lupa untuk bersyukur, bahkan lupa kepada Dzat yang telah memberinya nikmat.
Kita mengira apa yang telah diperoleh adalah murni hasil jerih payah tanpa campur tangan Allah. Sehingga hati kita lupa akan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan bibir-bibir kita lupa untuk mengucapkan syukur.
Na’udzubillahi min dzalik
Lalu Bagaimana Allah Akan Menambah Nikmat- Nya ? Sementara Allah telah berfirman, “Bersyukurlah maka akan aku tambah..”
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.”
(QS. Ibrahim: 7)
Mengapa Kita Harus Bersyukur ?
Jawabnya, karena semua nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”
(Qs. An Nahl: 53)
Mari perbanyak bersyukur dikala lapang dan gunakanlah nikmat-nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dijalan Allah.
Sesungguhnya orang yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menggunakan nikmat Allah untuk beramal shalih, tidak digunakan untuk bermaksiat kepada Allah.
Saudaraku…
Ingatlah Allah di waktu senang dan lapang, niscaya Allah akan mengingatmu di waktu susah.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ
“Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan mengenalimu di waktu sempit.”
(HR. Tirmidzi)
Kebanyakan manusia hanya tatkala terkena musibah atau kesulitan yang datang bertubi-tubi dan bertumpuk-tumpuk barulah mereka segera mendekatkan diri kepada Allah, berdoa, bermunajat di akhir malam, menjadi rajin beribadah.
Mereka Kenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala diwaktu Susahnya Saja.
Sedangkan tatkala keadaan lapang dan berkecukupan dia lupa kepada Allah, lupa beribadah dan lupa bersyukur.
Na’udzubillahi min dzalik
Lantas bagaimana Allah akan menolong dan mengabulkan doa-doa kita ?
Jika kita hanya mengingat Allah dikala susah saja dan dikala bahagia kita pun kembali menjadi lupa diri.
🙏🏽🙏🏽
Editor: Sudono Syueb