Laporan: Panitia
dewandakwahjatim.com – MENTERI Agama (1983-1993) H. Munawir Sjadzali menyebut Prof. Rasjidi sebagai seorang ilmuwan dan cendekiawan Muslim yang tangguh, berwatak, berbobot, yang menguasai ilmu-ilmu keislaman secara utuh dan lengkap, didukung oleh penguasaan yang kuat terhadap filsafat.
Jejak intelektual dapat ditelusuri sejak dari Lawang, Kairo, Sorbonne, Montreal, Washington, hingga Jakarta.
Sebagai seorang ilmuwan, Rasjidi tidak canggung untuk “bertengkar” secara ilmiah dengan siapa saja. Rasjidi mengeritik Nurcholish Madjid, Harun Nasution, A. Mukti Ali, Frans Magnis Suseno, dan A.M.W. Pranarka.
Nurcholish Madjid dan M. Dawam Rahardjo menjuluki Rasjidi The Guardian (penjaga) dunia pemikiran Islam Indonesia yang selalu cemas bila melihat gejala “penyimpangan” atau “penyelewengan” dalam kegiatan intelektual.
Sesudah menanggapi tulisan A.M.W. Pranarka –yang mengatakan bahwa Islam merupakan problem nasionalisme di Indonesia– Rasjidi dipensiunkan sebelum waktunya oleh Menteri Pendidikan Dr. Daoed Joesoef, padahal Dekan FH dan Rektor UI masih menghendaki Rasjidi tetap menjadi Guru Besar UI.
RASJIDI bukan hanya seorang cendekiawan. Dia juga seorang diplomat yang sukses yang ditandai dengan keberhasilannya mendapatkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dari Kerajaan Saudi Arabia.
Dalam kedudukan Republik Indonesia yang amat sulit, pengakuan terhadap kedaulatan RI diserahkan langsung oleh Raja Abdul Aziz ibn Saud disaksikan oleh Putera Mahkota/Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal.
Sebagai diplomat, Rasjidi pernah menjadi Duta Besar RI di Mesir, Saudi Arabia, Iran, dan Pakistan. Pada 1952, Rasjidi diminta oleh Wakil Tetap RI di PBB untuk mendampinginya di Paris, waktu itu markas PBB. Kesempatan itu digunakan Rasjidi untuk mengambil derajat doktor di Universitas Sorbonne. Rasjidi menulis disertasi tentang Serat Centini, dan lulus dengan predikat Cum Laude.
RASJIDI adalah Menteri Agama RI pertama. Akan tetapi yang mengusulkan agar Rasjidi dianugerahi Bintang Mahaputera justeru Kementerian Luar Negeri. Dan yang memberinya ucapan selamat atas penganugerahan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Fuad Hassan.[]
Kapita Selekta Dakwah bersama
Prof. Yusril Ihza Mahendra
(Pakar Hukum Tatanegara, Asisten Prof. Rasjidi dan Prof. Osman Raliby)
○ Ustad Lukman Hakim
(Sejarawan Perjuangan Ummat, mantan Anggota DPR, Staf Khusus Wapres Hamzah Haz)
○ Para Aktivis senior Ummat
Zoom
Pesantren Budimulia
🕌 Pondok Padepokan – Pesantren Mahasiswa Budi Mulia
💢 Jakal Km 7,8 Jogja.
.
Barakallaahu fiikum..
Link untuk bergabung dalam perkuliahan Pesantren Virtual Budi Mulia
Zoom Metting bisa Klik Alamat link di bawah ini:
http://bit.ly/PesantrenVirtualPPBM
Meeting ID: 962 136 3046
Password: santri14
Pesantren Mahasiswa BUDI MULIA Jakal Km 7,8 Jogja
(Sudono Syuen/red)