dewandakwahjatim.com – “In syaa Allah pekan depan Forum Silaturrahim Jama’ah Tetap (FOSILAT) Masjid Al-Falah, Surabaya akan serahkan wakaf 100 Mushaf Al-Qur’an kepada Pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Timur di markasnya Masjid Al-Hilal, Surabaya. “, demikian tutur Brigjen (Purn.) Koesbandi, SH, mantan As Dep di Kemenpolhukam, Ketua Fosilat Masjid Al-Falah, Surabaya, Jum’at, (12/3/2021) kepada dewandakwahjatim.com.
Koordinator dari program pengadaan wakaf Al-Qur’an ini, kata Koesbandi, yang juga arbituren Sepawamil TNI AD, adalah
ustadz Saiful Busroni, salah seorang pengurus FOSILAT yang bertugas mencarikan donasi untuk pengadaannya. “Alhamdulillah, program ini mendapat apresiasi positif dari para jamaah. Font atau bentuk huruf Arab maupun terjemahan dalam bahasa Indonesianya lebih besar dari Al-Qur’an pada umumnya, sehingga mudah dibaca”, ujar ustadz Saiful Busroni yang juga pengurus Dewan Da’wah Jawa Timur bidang Advokasi, Hukum, Pengelolaan Asset dan Wakaf ini.
Penyerahan wakaf Al-Qur’an kepada DDII Jatim yang diterimakan kepada LAZNAS Dewan Da’wah Jatim ini, bertepatan dengan semarak Ramadhan di mana seperti tahun-tahun sebelumnya Dewan Da’wah menerjunkan da’i-da’i mudanya dalam kegiatan yang bertajuk Kafilah Da’wah (Kafda) Ramadhan. Sejumlah 39 da’i muda akan disebar ke penjuru wilayah Jawa Timur selama bulan Ramadhan 1442 H/ 2021 M. “Momentumnya pas saat menjelang Ramadhan. Kami berharap wakaf Al-Qur’an ini tepat sasaran. Dibawa langsung oleh para da’i muda ke pelosok-pelosok desa di mana para da’i ini bertugas”, ujar Koesbandi yang juga salah seorang Wakil Sekretaris Dewan Da’wah Jatim dan aktifis Pelajar Islam Indonesia ( PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat kuliah di FH-UII Yogyakarta, satu periode dengan Menko Polhukam Mahfud MD.
Ke depan, tambah Koesbandi, FOSILAT ingin bersinergi dengan program LAZNAS Dewan Dakwah Jatim dalam program 1000 Wakaf Al Qur’an.
Program wakaf Al-Qur’an beserta terjemahan bahasa lndonesia ini, digagas oleh FOSILAT Masjid Al-Falah Surabaya dengan tujuan ingin berperan serta untuk membumikan Al Quran, mendorong seluruh keluarga Islam agar benar benar cinta Al Quran. “Kami sempat prihatin terhadap kebijakan pengurus salah satu masjid yang ketakutan dengan bahaya corona sampai-sampai Al- Qur’an yang biasanya siap di ruang utama masjid dan selalu dekat dengan jamaah dan para santri sebagai referensi utama setiap mengaji ataupun mengikuti kajian-kajian, justru dibersihkan, dijauhkan dari mereka. Tidak didapati sebuah Al Qur’an pun dekat mereka”, pungkas Brigjen Purnawirawan Koesbandi. (Dono & Tom)